Pemijahan ikan Nila
Pemijahan ikan Nila
Induk ikan Nila
yang ingin dipijahkan dipelihara dulu secara khusus di dalam kolam pemijahan
selama 30 - 45 hari.
a. Pemberian pakan
Selama pemijahan, induk ikan
diberi makanan khusus yang banyak mengandung protein tinggi. Upaya untuk
memperoleh induk matang telur yang pernah dilakukan oleh Balai Benih Ikan (BBI)
Ompo adalah dengan pemberian pakan 3 kali sehari (pagi, siang dan sore). Jumlah
makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat total ikan
peliharaan. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad dan
mendapatkan kualitas telur yang baik.
b. Pengukuran Kualitas air
Air merupakan media yang digunakan
untuk bertahan hidup pertumbuhan dan reproduksi bagi ikan nila hitam. Kualitas air
yang memenuhi persyaratan sangat diperlukan untuk kenyamanannya. Selain itu,
kualitas air yang baik akan mewujudkan pencapaian target produksi.
Menurut Sucipto, dkk (2007), secara
umum ikan nila dapat hidup dalam air dengan kandungan oksigen 0,3-0,5 mg/liter.
Namun demikian, untuk meningkatkan produktifitas ikan, kandungan oksigen
terlarut dalam air sebaiknya dijaga pada level di atas 5 mg/liter. Pada level
dibawah 1 mg/liter dapat menyebabkan penurunan laju pertumbuhan ikan.
Pengukuran oksigen terlarut dilakukan 1 kali dalam seminggu.
Pengukuran ini dilakukan 3 kali
sehari, yaitu : pagi, siang dan sore. Hasil pengukuran kualitas air tertera
pada lampiran 3.
a).DO meter b).Pengukuran
Berdasarkan hasil pengukuran
oksigen terlarut di Balai Benih Ikan (BBI) Ompo, maka layak dilakukan kegiatan
produksi Ikan Nila.
c. Proses pemijahan
Setelah ditebar induk-induk ikan
Nila tidak langsung memijah secara alami Ikan Nila punya waktu tersendiri untuk
memijah. Bila telah mendapatkan
pasangan, ikan jantan membuat cekungan di dasar kolam sebagai tempat
pemjihan. Cenkungan berbentuk bulat,
cekung dengan garis tengah kira-kira 30-50 cm atau tergantung ukuran
induk ikan. Setelah cekungan selesai di buat, pasangan ikan Nila melakukan
Pemijahan pada siang hari pada waktu 09.00-15.00.(Ongkeng, 2012).
Selama proses pemijahan induk
betina bearada didalam cekungan kemudian induk jantan mendekati induk betina
dan pada saat itu induk betina mengeluarkan telurnya. Telur-telur itu tersimpan
dalam cekungan dan dalam waktu yang bersamaan induk jantan menghamburkan
spermanya disitu dan terjadilah pembuahan (fertiliasi).
Telur yang telah dibuahi lalu di
kulum dan disimpan di dalam mulut induk betina, selama betina menyimpan telur
didalam mulutnya induk betina tidak makan sehingga kelihatan kurus. Telur
menetas setelah 2 hari anak nila (burayak) yang baru menetas masih mengandung
kantong kuning telur. Ukuran burayak yang baru menetas antara 0,9-1 mm. Burayak
ini masih terus tinggal di dalam mulut
induknya sampai 5-7 hari sampai kuning telurnya terserap habis. Setelah itu
burayak mulai mencari makan di luar mulut induknya.