Makalah Tenis Meja
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan
dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai.
Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah
dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11
sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis
kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola
yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah
tangan.
Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad
ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya
ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu
perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio
da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua
permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting
Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis).
Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun
1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan
permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman
Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai
permainan biasa.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sebenarnya Tenis Meja?
2.
Bagaimana mana peraturan tenis meja?
3.
Apa saja yang diperlukan dalam permainan
Tenis Meja?
C. Tujuan
1.
Dapat mengetahui tentang Tenis Meja
2.
Dapat mengetahui cara bermain tenis meja
3.
Dapat mengetahui sejarah tenis meja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tenis meja
Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga
raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
ganda) yang berlawanan. Di Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah "bola
ping pong" (Tionghoa Pinyin:pīngpāng qiú)Permainan tenis meja bermula pada
tahun 1880-an di Inggris. Saat itu, masyarakat kelas atas Victoria
menganggapnya sebagai hiburan seusai santapan malam.
Pada Olimpiade Seoul 1988, tenis meja dipertandingkan untuk pertama
kalinya diajang olahraga yang paling prestisius itu. Tenis meja menjadi sumber
inspirasi bagi PONG, sebuah video game terkenal yang dirilis tahun 1972. Pada
awal 1970-an, para pemain tenis meja Amerika Serikat diundang ikut sertdalam
sebuah turnamen di Tiongkok. Peristiwa ini mencairkan ketegangan hubungan
antara kedua negara. Istilah "Diplomasi Ping Pong" muncul ketika
Presiden AS Richard Nixon tak lama kemudian berkunjung ke Tiongkok. Pada
Kejuaraan Dunia 1936 di Praha, dua pemain yang saling menerapkan pola
bertahan/defensif membutuhkan waktu lebih dari satu jam demi meraih satu poin.
Uni Soviet melarang penduduknya bermain tenis meja pada 1930 hingga 1950 dengan
alasan olahraga tersebut berbahaya bagi mata manusia.
B. Lapangan Tenis
Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya
tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan
permainan dibagi menjadi tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi depan
(untuk service).
Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan gatis-garis putih yang
merupakan bagian dari lapangan tempat bermain tenis. Sebuah bola yang dipukul
di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) dikatakan telah keluar dan
memberi lawan sebuah nilai
C. Teknik bermain
1.
Forehand: sebuah pukulan di mana telapak
tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
2.
Backhand: sebuah pukulan di mana punggung
tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
3.
Groundstroke: sebuah pukulan panjang yang
membutuhkan seluas lapangan.
4.
Slice: sebuah pukulan pada permainan tenis.
5.
Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam
sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang
lawan.
D. Sistem pertandingan
Tenis Meja
Setiap kontingen diharapkan
berpartisipasi di 2 nomor pertandingan yang terdiri dari:
• Tunggal bebas
• Ganda putra
• Jika jumlah tim kurang atau sama dengan 5 maka:
• Sistem pertandingan yang digunakan adalah kompetisi penuh.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
• Jika jumlah tim lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 8 maka:
• Sistem pertandingan yang digunakan adalah setengah kompetisi.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
• Jika jumlah tim lebih dari 8 maka:
• Sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem gugur.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
• Apabila poin peserta seri (10-10) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yang
• Jika jumlah tim kurang atau sama dengan 5 maka:
• Sistem pertandingan yang digunakan adalah kompetisi penuh.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
• Jika jumlah tim lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 8 maka:
• Sistem pertandingan yang digunakan adalah setengah kompetisi.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
• Jika jumlah tim lebih dari 8 maka:
• Sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem gugur.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
• Apabila poin peserta seri (10-10) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yang
pertama kali unggul dengan selisih 2 poin
akan memenangi pertandingan.
• Kemenangan dalam pertandingan penyisihan
mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih
mendapat nilai sama, maka penentuan juara
group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang
dimainkan.
• Poin akan bertambah bagi lawan bila terjadi
dobel (bet pingpong menyentuh meja).
• Saat servis, bila bola mengenai net kemudian masuk maka servis diulang.
• Saat servis, bila bola mengenai net kemudian tidak masuk, berarti tambahan poin untuk lawan .
• Netting kedua berarti tambahan poin bagi lawan.
• Pindah bola tiap dua poin.
• Khusus untuk permainan ganda servis harus menyilang. Kalau servisnya masuk ke bagian yg salah (salah kamar), berarti tambahan poin untuk lawan.
• Saat servis, bila bola mengenai net kemudian masuk maka servis diulang.
• Saat servis, bila bola mengenai net kemudian tidak masuk, berarti tambahan poin untuk lawan .
• Netting kedua berarti tambahan poin bagi lawan.
• Pindah bola tiap dua poin.
• Khusus untuk permainan ganda servis harus menyilang. Kalau servisnya masuk ke bagian yg salah (salah kamar), berarti tambahan poin untuk lawan.
• Setiap peserta diwajibkan untuk membawa bet
pingpong sendiri-sendiri. Bola isediakan.
• Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
• Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan. Poin akan bertambah bagi lawan bila terjadi dobel (bet pingpong menyentuh meja). Saat servis, bila bola mengenai net kemudian masuk maka servis diulang. Saat servis, bila bola mengenai net kemudian tidak masuk, berarti tambahan poin untuk lawan . Netting kedua berarti tambahan poin bagi lawan. Pindah bola tiap dua poin.
Khusus untuk permainan
ganda servis harus menyilang. Kalau servisnya masuk ke bagian yg salah (salah
kamar), berarti tambahan poin untuk lawan. Setiap peserta diwajibkan untuk
membawa bet pingpong sendiri-sendiri. Bola disediakan. Diluar dari aturan yang
tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
E. Peralatan Permainan
1. Raket
Raket terbuat dari lapisan
kayu tipis yang pada permukaannya dilapisi karet khusus. Ukuran panjangnya
adalah 6.5 inchi (16.5 cm) dan lebar 6 inchi (15 cm). Lapisan tipis ini bisa di
tambahkan lapisan fiber glas, karbon atau bahan lain sehingga bat menjadi
ringan dan tahan getar.
2. Bola
Bola tenis meja berdiameter
40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarana putih atau orange dan terbuat dari
bahan selluloid yang ringan. Pantulan bola yang baik apabila djatuhkan dari
ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan pertama antara 24-26
cm. Pada bola pingpong biasanaya ada tanda bintang dari bintang 1 hingga
bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas tertinggi dari
bola tersebut yang biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.
3. Meja
lapangan
F. Cara bermain
1. Permainan tunggal
a.
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
b.
Servis berganti pemain setiap mencapai poin
kelipatan 5.
c.
Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala
penjuru lapangan.
d.
Permainan satu set berakhir apabila pemain
mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 kali kemenangan
set.
e.
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir
jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16
2. Permainan ganda
a.
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
b.
Servis bergantian setiap poin kelipatan 5.
c.
Pemain bergantian menerima
bola dari lawan
d.
Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola
ke ruang kamar sebelah kanan lawan.
e.
Permainan satu set berakhir apabila pemain
mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 kali kemenangan
set.
f.
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir
jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15
oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum
bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Tenis meja, atau
ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga raket yang dimainkan
oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan
B. Saran
Bermain tennis meja juga menuntut kemampuan gerak dan
ketepatan dalam menempatkan bola, Untuk dapat bermain tennis meja kita harus
banyak berlatih dan bagi yang anda harus memupuk kerja sama yang ulet karena
dalam permainan ini sangat diperlukan kebersamaan
DAFTAR PUSTAKA
Stiles, K.E. dan
Loucks-Horsley, S. 1998. Professional Development Strategies: Proffessional
Learning Experiences Help Teachers Meet the Standards. The Science Teacher.
September 1998. hlm. 46-49).
Sumargi. 1996. Profesi Guru
Antara Harapan dan Kenyataan. Suara Guru No. 3-4/1996. Hlm. 9-11.
Supriadi, D. 1998. Mengangkat Citra dan
Martabat Guru. Jakarta: Depdikbud.
Surya, H.M. 1998. Peningkatan Profesionalisme Guru Menghadapi Pendidikan Abad ke-21n (I); Organisasi & Profesi. Suara Guru No. 7/1998. Hlm. 15-17.
Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Indonesia Tera.
Surya, H.M. 1998. Peningkatan Profesionalisme Guru Menghadapi Pendidikan Abad ke-21n (I); Organisasi & Profesi. Suara Guru No. 7/1998. Hlm. 15-17.
Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Indonesia Tera.
Trilling, B. dan Hood, P.
1999. Learning, Technology, and Education Reform in the Knowledge Age or
"We're Wired, Webbed, and Windowed, Now What"? Educational Technology
may-June 1999. Hlm. 5-18.