Hujan
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia
merupakan salah satu Negara yang letaknya didaerah garis khatulistiwa. Oleh
karena itu Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Kedua musim tersebut sangat mempengaruhi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan
dinegara ini, baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negative. Disini saya
akan membahas tentang hujan, karena hujan sangat mempengaruhi aktivitas makhluk
hidup, terutama manusia. Hujan juga merupakan salah satu sumber air dimuka
bumi, dan makhluk hidup tidak akan bisa hidup tanpa air. dengan adanya hujan,
ketersediaan air akan terpenuhi. Namun, jika hujan yang terjadi secara
berkepanjangan bia mengakibatkan bencana bagi makhluk hidup dan lingkungan,
contohnya banjir, tanah longsor, pengikisan tanah (erosi) dan dampak buruk
lainnya.
Teknologi
Pengendalian Cuaca mnjadi bagian dari pengelolaan sumber daya air. Menginginkan
turunnya hujan pada musim kering seperti sekarang, sering menjadi sebuah
penantian panjang. Padahal, sumber-sumber air telah mongering dan kebutuhan
akan air semakin meningkat. Termasuk untuk Pembangkit Listrik. Untuk
mempercepat turunnya hujanpada musim kering yang berkepanjangan, tak ada jalan
lain selain melakukan campur tangan terhadap alam yaitu dengan membuat hujan
buatan.
1.2 Tujuan
Penulisan Makalah
1. Mengetahui apa
itu hujan
2. Mengetahui
bagaimana proses terjadinya hujan
3. Mengetahui
hujan apa saja yang terjadi di Indonesia
4. Mengetahui
alat apa yang dapat mengukur curah hujan
5. Mengetahui bagaimana
menciptakan hujan buatan beserta dampaknya, dan
6. Mengetahui
manfaat hujan bagi makhluk hidup.
1.3
Metodelogi Penulisan Makalah
1. Deskriptif
2. Media Internet
dan Modul Praktikum
3. Tidak
Berlebihan
4. Sesuai Fakta
dan Pendapat Para Ahli Klimatologi.
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Hujan
Alam (2011) menyatakan bahwa, Hujan
adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi
akibat terjadinya kondensasi. Hujan diukur sebagai tinggi air yang jatuh
dipermukaan bumi yang datar dalam periode waktu tertentu.
Wikipedia, 2014 menyatakan bahwa Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui
suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan
adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di
daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara
semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air
ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap
sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi
terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk
(butir besar), hingga bola kecil (butir kecil)
2.2. Proses Terjadinya Hujan
Alam (2011) menyatakan bahwa,
Proses terjadinya hujan adalah mula - mula sinar
matahari menyinari bumi, energi sinar matahari ini mengakibatkan terjadinya
evaporasi atau penguapan di lautan, samudra, sungai, danau, dan sumber - sumber
air lainnya.Uap - uap air yang naik ini pada ketinggian tertentu akan mengalami
kondensasi. Peristiwa kondensasi ini diakibatkan oleh suhu sekitar uap air
lebih rendah daripada titik embun uap air. Uap
- uap air ini kemudian akan membentuk awan. Kemudian, angin (yang terjadi
karena perbedaan tekanan udara) akan membawa butir - butir air ini. Butir - butir air ini menggabungkan diri (proses ini
dinamakan koalensi) dan semakin membesar akibat turbelensi udara, butir - butir
air ini akan tertarik oleh gaya gravitasi bumi sehingga akan jatuh ke permukaan
bumi. Saat jatuh ke permukaan bumi, butir
- butir air akan melewati lapisan yang lebih hangat di di bawahnya sehingga
butir - butir air sebagian kecil menguap lagi ke atas dan sebagian lainnya
jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Inilah
yang dinamakan hujan.
2.3. Macam-Macam Hujan di Indonesia
Godam64 (2006)
menyatakan bahwa, Di area daerah Republik
Indonesia dapat kita jumpai tiga macam hujan / ujan yang turun, yaitu antara
lain :
2.31 Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin musim
panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah
sehingga menyebabkan pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan.
2.32 Hujan
Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang
diakibatkan oleh adanya uap air yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke
atas pegunungan dan membentuk awan. Ketika awan telah mencapai titik jenuh maka
akan turun hujan.
2.33 Hujan Zenit
Hujan zenit adalah hujan yang penyebabnya adalah suhu yang panas pada
garis khatulistiwa sehingga memicu penguapan air ke atas langit bertemu dengan
udara yang dingin menjadi hujan. Hujan zenit terjadi di sekitar daerah garis
khatulistiwa saja.
2.4. Alat Pengukur Curah Hujan
Hidayat dan Cahyadi (2013) menyatakan bahwa, Secara umum alat pengukur curah hujan dinamakan penakar hujan. Penakar
curah hujan dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu Tipe Manual dan Tipe
Otomatis. Contoh alat pengukur curah hujan tipe manual antara lain adalah tipe
observatorium (ombrometer), sedangkan alat ukur tipe otomatis seperti Tipe
Hellman, Tipe Tilting Siphon dan Tipe Bendix.
Alat pencatat curah hujan dapat memberikan informasi selain jumlah juga
lama dan intensitas hujan. Sebagian besar alat pencatat curah hujan ini
mempunya tipe atau prinsip, yaitu :
a. Pelampung atau Sipon, contohnya pada penakar hujan tipe Hellmann
b. Bejana berjungkat atau tipe tipping bucket
c. Timbangan, contohnya pada penakar hujan tipe Bendix
Tipe pelampung dan tipe bejana mengukur curah hujan secara terbatas,
sementara setiap jenis hujan dapat diukur dengan alat yang menggunakan prinsip
timbangan. Total hujan dapat dibaca dari grafik. Dengan mengukur kemiringan
grafik, intensitas hujan dapat ditentukan dalam 10 menit atau lebih lama lagi.
Grafik dapat digantisetiap hari dan untuk daerah yang sulit dijangkau kecepatan
putarannya dapat diperlambat sehingga dapat dioperasikan untuk mingguan atau
bulanan atau lebih lama lagi.
2.5. Manfaat Hujan
Bagi Kehidupan
Caramanfaat
(2013) menyatakan bahwa, meskipun air hujan, bisa menyebabkan flu, batuk, dan
meriang. Air hujan memiliki
suhu dibawah rata-rata dari air tawar lainnya
itu membuat badan menggigil kedinginan. Air hujan pun juga
memiliki manfaat, Manfaat Air hujan bagi manusia adalah
Menghilangkan bau amis Kalau kita habis makan ikan atau daging,seringkali
tangan kita masih bau walaupun sudah dicuci dengan sabun. Cobalah cuci tangan
yang bau ikan dengan air hujan. Manfaat air hujan bagi
tubuh adalah air hujan mampu menghilangkan toksin/racun pada tubuh, caranya
dengan melarutkan garam dengan air hujan segar, kemudian rendam telapak kaki
kita selama ± 15 menit. Lakukan secara rutin.Air hujan harus langsung ditampung
tanpa melewati genteng melalui talang. Kemudian selain bermanfaat bagi manusia
Air Hujan juga bermanfaat bagi tumbuhan. Manfaat Air hujan bagi tanaman lebih baik
daripada kita menyiramnya denga air tanah biasa. Dengan adanya hujan kebutuhan
air pada tanaman pun akan terpenuhi.
2.6. Hujan
Buatan
Diary, 2012
menyatakan bahwa Hujan buatan adalah hujan
yang dibuat oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan dari bibit-bibit
awan yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah
yaitu sekitar di bawah 20 knot, serta syarat lainnya. Ujan buatan dibuat dengan
menaburkan banyak garam khusus yang halus dan dicampur bibit / seeding ke awan
agar mempercepat terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai / membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam
sebanyak 3 ton yang disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan saja
bisa gagal dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang
besar dalam pembuatannya.
Hujan Buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu daerah yang sangat
kering akibat sudah lama tidak turun hujan sehingga dapat mengganggu kehidupan
di darat mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur kering, sungai atau danau
kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih, hewan dan tumbuhan pada mati
dan lain sebagainya. Dengan adanya
hujan buatan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya
dan membuat masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.
Hujan yang
berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana pada kehidupan di bawahnya.
Banjir dan tanah longsor adalah salah satu akibat dari hujan yang berlebihan.
Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang
tidak merata sehingga menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita
sudah semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah akibat ulah manusia
agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat kesalahan yang
kita lakukan saat ini.
2.7
Hujan Asam
(Landsberg, 1995) dalam Geomorphologys,2011
menyatakan bahwa Hujan asam merupakan salah satu dampak
dari pencemaran udara yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, social dan politik.
Kejadian hujan asam yang sering terjadi beberapa decade ini menjadi isu yang
cukup penting untuk dibahas. Pemahaman akan femonena hujan asam diharapkan
mampu menggugah perhatian masyarakat tentang upaya-upaya untuk menghadapinya
serta mengetahui cara-cara untuk menanggulanginya.Hubungan antara emisi kimia
ke atmosfer dengan dampak yang ditimbulkan akibat hujan asam sangat kompleks
baik dari segi lingkungan ekosistem, kesehatan manusia maupun pada benda-benda.
(Laras, 2006) dalam Geomorphologys,2011 menyatakan bahwa Hujan asam
adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang harus benar-benar difikirkan
oleh umat manusia. Hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan
turunnya asam dari atmosfir ke bumi. Sebenarnya turunnya asam dari atmosfir ke
bumi bukan hanya dalam kondisi “basah” Tetapi juga “kering”. Sehingga dikenal
pula dengan istilah deposisi (pengendapan) basah dan deposisi kering. Hujan
asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam
lainnya di atmosfer. Sinar matahari akan mempercepat terjadinya reaksi antar
zat-zat tersebut. Deposisi basah mengacu pada hujan asam , kabut dan salju.
Ketika hujan asam ini mengenai tanah, ia dapat berdampak buruk bagi
tumbuhan dan hewan , tergantung dari konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah
, buffering capacity ( kemampuan air atau tanah untuk menahan perubahan
pH ), dan jenis tumbuhan/hewan yang terkena. Deposisi kering mengacu pada gas
dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50% keasaman di atmosfir jatuh
kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin membawa gas dan
partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan pohon.
Ketika hujan turun
,partikel asam yang menempel di bangunan atau pohon tersebut akan terbilas,
menghasilkan air permukaan (runoff) yang asam. Angin dapat membawa material
asam pada deposisi kering dan basah melintasi batas kota dan Negara sampai
ratusan kilometer. Untuk mengukur keasaman hujan asam igunakan pH meter.
Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH dibawah 5,0 ( Air murni
mempunyai pH 7 ). Makin rendah pH air hujan tersebut , makin berat dampaknya
bagi mahluk hidup.
Geomorphologys,2011
menyatakan bahwa
Hujan asam diukur menggunakan skala pH, air murni memiliki pH sekitar 7
sedangkan hujan yang normal bersifat agak asam karena adanya kandungan karbon
dioksida yang terlarut didalamnya sehingga pH-nya sekitar 5,5. Pengukuran hujan
asam dapat menggunakan botol, kemudian air hujan ditampung dalam botol
tersebut. Dengan menggunakan indicator pH maka tingkat kebasaan maupun keasaman
hujan dapat diketahui. Jika ingin mengetahui pengaruh hujan asam pada batuan
sesuatu yang dapat dilakukan adalah menampung air hujan pada botol dengan corong
terbalik, kemudian air yang tertampung diteteskan pada batuan yang diuji.
Pengujian dapat dilakukaan pada batuan beku dan batuan sedimen. Sebagai contoh
batuan beku yang diambil untuk sampel adalah batu andesit sedangkan batu
sedimen berupa batu gamping. Sifat batu granit yang sudah asam maka ketika
terkena tetes air hujan yang asam, batu tersebut tidak ikut terlarut.
Sebaliknya, pada batu gamping yang memiliki sifat basa, maka batu gamping akan
terlarut dan air yang melarutkan batu tersebut menjadi keruh.
2.8
Hujan Es
Wikipedia, 2014 menyatakan bahwa Hujan es, dalam ilmu
meteorologi disebut juga hail adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah
melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Es
yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya,
walaupun telah turun ke aras yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat,
tidak semua es mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negarasubtropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.
Proses lain yang dapat menyebabkan hujan
adalah pembekuan, di mana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan
benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es
dengan ukuran yang besar.
Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal
berlapis-lapis (CB) di dekat permukaan bumi, dapat juga berasal dari awan
multisel, dan pertumbuhannya secara vertikal, dengan luasan area horizontalnya
sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa
juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat lokal
dan tidak merata, jenis awan berlapis-lapis ini menjulang kearah vertikal
sampai dengan ketinggian 30.000 kaki lebih. Jenis awan berlapis-lapis ini biasa
berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari makalah
beserta isi dan penjelasannya diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan :
1. Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan
bumi akibat terjadinya kondensasi
2. Hujan merupakan sebuah siklus, dan akan terus seperti itu
3. Di Indonesia terdapat 3 jenis hujan, yaitu hujan frontal, hujan
orografis dan hujan zenit
4. Curah hujan
dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut Penakar Hujan
5. Sebagian besar alat pencatat curah hujan ini mempunya tipe atau prinsip,
yaitu Pelampung atau Sipon, contohnya pada penakar hujan tipe Hellmann, Bejana
berjungkat atau tipe tipping bucket, dan Timbangan, contohnya pada penakar
hujan tipe Bendix
6. Hujan memiliki manfaat tersendiri bagi setiap makhluk hidup
7. Hujan buatan
adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan
manusia dengan membuat hujan dari bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air
yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah yaitu sekitar di bawah 20 knot,
serta syarat lainnya
8. Hujan Buatan merupakan modifikasi cuaca
9. Hujan asam merupakan salah satu dampak dari pencemaran udara yang
mempengaruhi kegiatan ekonomi, social dan politik.
10. Hujan asam
merupakan istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi
11. Hujan es,
dalam ilmu meteorologi disebut
juga hail adalah presipitasi yang terdiri
dari bola-bola es. Salah satu
proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat
pendinginan di atmosfer pada
lapisan di atas level beku.
3.2. Saran
Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat musim
hujan beberapa adalah masalah yang timbul dari kita, sebaiknya kita menyadari
itu dan merubah perbuatan itu kearah yang lebih baik. Dan juga
beberapa permasalahan itu timbul sesuai kehendak alam tetapi jangan membuat
kita tidak bersemangat dan berputus asa, maka jalanilah hidup sesuai aturan
alam. Kita sebagai manusia yang diberkahi pengetahuan oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa, sebaiknya berfikir untuk menciptakan cara mencegah dampak dampak buruk
dari alam terutama hujan, seperti hujan asam. Kita dapat mengurangi penggunaan
barang yang dapat menimbulkan bencana tersebut, karena mencegah lebih baik dari
pada mengobati.
Sekian makalah
singkat saya, semoga dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi anda. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Alam, R.2011. Pengertian
Hujan dan Proses Terjadinya Hujan. id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2118324-pengertian-hujan-dan-proses-terjadinya/.
Caramanfaat.2013.Manfaat
Air Hujan. caramanfaat.com/manfaat-air-hujan/
Diary.2012.Hujan
Buatan, Bagaimana Proses Terjadinya?. http://diaryuchu.blogspot.com/2012/07/hujan-buatan-bagaimana-proses-hujan.html.
Gondam64.2006.Jenis
dan Macam Hujan yang Ada di Wilayah Indonesia. www.organisasi.org/1970/01/jenis-dan-macam-hujan-yang-ada-di-wilayah-indonesia-hujan-frontal-hujan-orografis-dan-zenit-belajar-online-ilmu-ips-geografi-umum.html.
Hidayat dan Cahyadi.2013.Penuntun Praktikum Agroklimatologi.Fakultas
Pertanian Unsyiah.Banda Aceh
Landsberg, 1995 dalam Geomorphologys.2011.Hujan Asam, Penyebab
dan Proses Pembentukannya.