Biografi dan Profil Ibnu Al- Nafis
Ibnu
Al- Nafis
Latar
Belakang
Islam tidak hanya
sekedar sebuah agama namun juga di pandamg sebuahperadaban
yang hingga kini masih tetap eksis. Seiring dengan
berkembangnya jaman islam menjadi lebih maju dengan banyaknya tokoh-
tokoh muslim. Jika pada jaman nabi para tokoh –tokoh muslim memperjuangkan
islam dengan berperang melawan para pemberontak namun pada masa- masa
berikutnya para tokoh- tokoh muslim hadir dengan berbagai karyanya yang membuat
islam makinberkembang pada masanya.
Pada bidang sains telah
banyak ilmuan- ilmuan yang turut bersumbangsih dalam dunia sains bahkan
pemikiran – pemikiran ilmuan tersebut menjadi dasar berkembangya
ilmu pengetahuan hingga saat ini. namun sayangnya seiring berkembangnya zaman
tidak sedikit dari mereka yang melupakan tokoh tersebut salah satunya adalah
Ibnu Al- Nafis
Pada makalah ini akan dibahas
lebih lanjut mengenai Ibnu Al- Nafis atau Ibnu Nafis. Tokoh kedokteran yang
sering di sebut sebagai the second avicena ( Ibnu sina ke dua ). Tokoh yang
banyak bersumbangsih dalam dunia kedokteran terutama peredaran darah manusia.
Banyak pelajaran yang dapat di ambil dari perjalanan hidup Ibnu Nafis.
Biografi Tokoh
A. Tempat Tanggal Lahir
Tokoh
yang akrab di panggil Ibnu Al- Nafis ini dilahirkan di Damakus pada 1213 dan
wafat pada tahun 1288 M. Nama lengkapnya adalah Ala-al-Din Abu Al-HAsan Ali Ibn
Al-Hazm Al-Qarshi Al- Dimasqhi. Oleh para pengaggumnya, Ibnu Nafis sering di
sebut The Second Avicena (Ibnu Sina kedua). Masa kecilnya ia
habiskan di Damaskus hinggaia menempuh pendidikan dalam bidang kedokteran
di Medical College Hospital di bawah bimbingan Muhalthab
Al-Din Abd Al-Rahim.
Ketika
Ibnu Nafis dilahirkan kota Damaskus dipimpin oleh seorang sultan adil yaitu
sultan Ayyubi. Kota Damaskus padawaktu itu menjadi salah satu pusat keilmuan
dan kesenian yang cukup penting dengan segala aktifitasnya. Karena besarnya
besarnya perhatian yang dilimpahkan oleh sultan dalam bidang umum khususnya
bidang kedokteran.
Bukti
kemajuan dari Dasmakus yaitu adanya perpustakaan besar dan rumah sakit yang
dibangun oleh sultan naruddin Zanki dipertengahan abad ke 12
M. Perpustakaan dan rumah sakit tersebutn menjadi pusat penyembuhan
penyakit hingga abad ke 18.
B. Riwayat Pendidikan
Ibnu
Nafis belajar ilmu bahasa, fikih, dan hadis di kota Homs, Syria. Ketika usianya
16 tahun, ke kota Damaskus. Sesampainya di sana ia mendaftar di rumah sakit
pendidikan yang bernama Al- Bimartsan An- Nuri. Di sinilah ia belajar ilmu
kedokteran pada Ad- Dakhwar seorangdokter mata pada masanya.
Tidak
hanya puas belajar dengan guru Ibnu Nafis juga juga menyempatkan diri membaca
buku-buku karya ilmuan terkenal lainya, seperti buku karangan Ibnu Sina,
Galenus dan Descorade. Konon ada yang mengatakan bahwa Ibnu Nafis hafal di luar
kepala buku “Al- Qanun” karya Ibnu Sina.[4]
Setelah
menyelesaikan studi di bidang kedokteran dan hokum islam Dasmakus, Ibnu Nafis
meninggalkan tanah kelahiranya menuju Kairo Mesir pada tahun 1236 M. Di Kairo
ia belajar di Rumah sakit AL- Nassitri.pada bidang keagamaan Ibnu Nafis
mempelajari fikih bermadhab Syafi’I dan menjadi guru besar di sekolah Al-
Masrusiah di kota Kairo.
C. Seting Sosial, politik dan
Budaya
Ibnu
Nafis memiliki tubuh yang agak kurus, jangkung dan pipinya licin. Semua itu
menunjukkan gaya jalanya yang dan penampilanya yang selalu rapi, berakhlak
lembut dan sangat sopan ketika bergaul dengan orang lain sebagaimana ia sangat
taat kepada Tuhan dan menjaga ajaran agamanya.
Tidak
banyak yang diketahui dari kehidupan pribadinya kecuali ia membujang sepanjang
hidupnya. Mungkin itulah yang membuatnya untuk lebih focus dalam belajar dan
beraktivitas. Ibnu Nafis jug dikenal sangat kaya raya seperti halnya kaya ilmu.
Ada yang menceritakan bahwa ia membangun rumah di kota Kairo dengan lantai
kramik. Hal ini tidak dapat dilakukan semua orang pada masanya.
Ibnu
Nafis adalah orang yang sangat dermawan dengan harta dan pengetahuanya. Di
antara kedermawananya adalah wasiatnya terhadap rumahnya dan buku- bukunya
disearahkan pada rumah sakit Al- Manshuri. Ibnu Nafis juga selalu menemani
murid- muridnya, bahkan sampai dikatakan sebagai tali pegangan yang
menyelamatkan orang yang akan tenggelam. Ia juga tidak pernah menutup diri
untuk ditimba ilmunya siang ataupun malam.
Ibnu
Nafis sering kali begadang, banyak pikiran dan banyak kesibukan. Terkadang
muncul ide- ide dari otaknya sampai ia sulit mengabaikanya dari otaknya dan
meluangkan waktu dari pekerjaanya untuk menulis. Hal ini juga dilakukan
meskipun ia berada pada tempat asing sekalipun. Ia juga akan meletakan pulpen
yang telah ia pernah di beri pena dan mulai menulis apa saja yang terlintas di
pikiranya. Tulisanya seperti banjir yang sulit untuk dibendung.
Karya- Karya Ibnu Al- Nafis
Ibnu Al- Nafis telah menulis
karya- karyanya dalam berbagai disiplin ilmu. Di antaranya tentang sejarah ilmu
hadist, ushul fikih, nahwu, filsafat dan logika. Karya tulisnya dibidang
kedokteran berjumlah 14 judul buku yaitu:
1. Asy –Syaamil fith- Thibb adalah
buku yang cukup besar dan diyakini penulisan buki ini ingin mengumpulkan semua
yang telah diterimanya dalam bidang kedokteran pada masanya. Buku ini
sekarangberada di perpustakaan rumah sakit al- manshuri di Kairo.
2. Al- Muhadzdzab fil Kahl adalah buku yang
berisi tentang penyakit- penyakit mata dan saat ini berada di perpustakaan
Vatikan.
3. Al –Mukhtaar minal Aghziyyah. Buku ini
berbicara tentang gizi yang harus dipenuhi oleh orang- orang sakit kronis. Buku
ini sekarang berada di perpustakaan berlin.
4. Syarh Fushuul Adqirath termasuk buku
yang terkenal yang ia karang berisi tentang tulisan- tulisan terkenal adqirath
dan buku ini sekarang berada di sejumlah perpustakaan di Eropa.
5. Syarh Taqdiimul Ma’rifah berisi tentang
komentar terhadap beberapa ide Abqirath.
6. Ta’liiq Kitaabil Awbiah li Abqiraath ada
di Aya Shofia.
7. Syarh Tasyriih
Galiinus penisbatan buku ibnu nafis pada Galiinus.
8. Syarh Masaa’il Hunain bin Ishaq naskah
asli buku ini berada di perpustakaan Belanda namun, keaslianya masih
dipertanyakan.
9. Syarhul Qaanuun. Buku ini berada di New
York.
10. Sarh Mufradaat al- Qaanuun ada di Aya Shafia.
11. Muujazul Qaanuun yang berisi tentang
penjelasan singkat karya ibnu Sina naskah aslinya berada di beberapa
perpustakaaan di Eropa.
12. Tafaasiirul ‘Ilal wa Asbaabil Amraadh.
13. Syarhul Hidaayah Fith- Thibb
14. Syarh Tasyriih al- Qanuun buku ini membahas
anatomi, rempah- rempah, dan penyakit. Terdapat teks asli asli di kota Berlin.