Makalah Organisasi Dan Manajemen


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
       Manajemen adalah pekerjaan intelektual yang dilaksanakan orang dalam hubungan organisasi. Sejarah umat manusia dapat ditelusuri dari perkembangan organisasi sosial. Selama abad ke 20, terdapat pertumbuhan pesat dalam ukuran, jenis, dan kompleksitas organisasi-perusahaan,serikat buruh,rumah sakit,instansi pemerintahan,dan perseroan multi nasional.
          Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional-manajer. Manajemen professional bukanlah berdasarkan pemilikan, tetapi berdasarkan skill ( keterampilan/keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan dan pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau instansi pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam semua instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap organisasi itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara beroperasinya) sendiri yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu dapat dilaksanakan secara efektif. Kebudayaan organisasi itu menyangkut  perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman yang penting yang dimiliki bersama oleh para anggotanya. Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk kebudayaan organisasi. Gaya(style) manajemen adalah cara khas (distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya. Kemudian timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.

B.    Rumusan masalah
1.  Apa yang di maskud manajemen dan organisasi?
2.  Apakah manfaat dari ilmu manajemen dan ilmu organisasi?
3.  Apa tujuan dari ilmu manajemen?
4.  Bagaimana fungsi-fungsi dasar manajemen?
5.  Bagaimanakah fungsi dan tujuan dari organisasi?

C.    Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang di maksud dengan manajemen dan organisasi. Selain itu untuk mengetahui manfaat dari manajemen dan organisasi itu sediri. Serta untuk mengetahui tujuan dari ilmu manajemen, fungsi-fungsi dasar dari manajemen, dan untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari organisasi.














BAB II
PEMBAHASAN

A.     Definsi Ilmu Manajemen
       Manajemen sama tuanya dengan peradaban  di yunani kuno dan kerajaan romawi,manajemen berasal dari kata kerja to manage, yang artinya mengurus, mengatur,melaksanakan, dan mengola.
       Adapun definisi dari ilmu manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari secara komprehensif tentang bagaiamana mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, Beberapa pendapat lainnya tentang definisi manajemen.
1.  Manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efesien. ( Ricky W. Griffin)
2.  Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. ( George R.Terry dan Leslie W.Rue)
3.   Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yag telah ditetapkan.( James A. F. Stoner)

B.  Tujuan dan Manfaat Ilmu Manajemen
Adapun tujuan serta manfaat dengan diterapkannya ilmu manajemen pada suatu organisasi adalah:
1.   Mampu memberikan arah pencapaian kinerja secara terukur dan sistematis sehingga diharapkan pekerjaan dapat dikerjakan berdassarkan time schedule
2.   Mampu menempatkan perusahaan dalam kerangka kerja yang mengedepankan konsep efesiensi dan efektivitas. Efesiensi dilihat dari segi biaya yang dipergunakan sesuai dengan alokasi yang dianggarkan bahkan jika memungkinkan lebih rendah dari yang teralokasi. Sedangkan konsep efektivitas melihat pda sisi penghematan waktu yang bisa dilakuan, artinya suatu pekerjaan manusia dilaksanakan dan terselesaikan secara tepat waktu yang direncanakan.
3.   Membuat perusahaan telah menerapkan konsep manajemen yang memenuhi standar-standar aturan yang telah disepakati, sehingga para klien dan mitra bisnis menaruh simpati serta kepercayaan  pada perusahaan.

C.   Permasalahan-permasalahan umum dalam bidang manajemen
         Secara umum ada bebeerapa permasalahan yang ditemukan daam bidang ilmu manajemen, yaitu:
1.  Perkembangan ilmu manajemen yang begitu pesat masih belum mampu memberikan kepuasan kepada berbagai pihak sebagai penggunanya, yaitu baik organisasi profit maupun non profit. Contohnya dalam menyelesesaikan berbagai konflik internal dan eksternal di perusahaan.
2.  Berbagai penelitian dalam bidang ilmu manajemen yang dilakukan oleh para peneliti belum semuanya bisa diterapakan. Hambatan atau kendala penerapan tersebut disebabkan oleh berbagai alasan, baik karena peraturan pemerintah dan juga budaya di lingkungan organisasi yang tidak mendukung ke arah tersebut.
3. Ilmu manajemen belum mampu memberikan keadilan kepada para pihak yang selama ini dianggap sebagai kelompok yang dirugikan oleh keberadaan suatu organisasi. Misalnya masalah pencemaran lingkungan baik berbentuk limbah beracun, polusi udara, dan lain sebagainya. Dmana pemahaman pihak manajemen perusahaan masih sebatas mengejar profit dan komunitas, tapi belum pada masa perwujudan kesejahteraan besama.
4. Undang-undang yang berhubungan dengan peraturan perusahaan dan sejenisnya belum menempatkan konsep manajemen dalam kondisis yang benar-benar ideal. Dalam arti undang-undang tersebut belum tersusun mewakili keinginan para pihak khususnya para stakeholders tapi kadang kala disusun karena keinginan atau adanya tekanan pihak tertentu.

D.   Peranan ilmu manajemen bagi manajer
       Setiap manajer diberbagai organisasi baik profit dan non profit mengharuskan untuk memahami konsep ilmu manajemen secara baik dan sempurna. Dengan tujuan agar pekerjaan yang dilaksankan oleh manajer terebut dapat dilaksanakan secara sistematis, terukur dan berkualitas. Dan untuk mewujudkan itu manajer mungkin mengerjakan semuai itu sendiri tanpa ada bantuan dari pihak manapun. Oleh karena itu, kita dapat memberikan beberapa arti penting akan peran ilmu manajemen bagi manajer sebagai berikut:
1.  Ilmu manajemen mampu memberi fasilitas pemikiran yang berkonsisten dan terukur dalam membangun perencanaan usaha secara jangka pendek dan panjang
2.  Ilmu manajemen dapat menemukan berbagai bentuk kesalahan yang terjadi di suatu organisasi dan meyelesaikan kesalahan tersebut dengan tegas serta terhomat, tanpa menimbulkan permasalahan secara jangka panjang
3. Ilmu manajemen mengedepankan seni dalam setiap tindakannya, karena dengan penggunaan seni setiap pekerjaan menjadi jauh lebih bermuatan kekeluargaan dan menjauhkan kesan keras serta tegang. Karena jika tindakan dalam organisasi bersifat keras dan tegang maka memungkinkan terjadinya konflik dan konfrontsi yang bisa merembes pada lemahnya kekuatan internal organisasi.
E.   Fungsi-Fungsi Dasar Manajemen
1. Penetapan sasaran
       Mengidentifikasi sasaran organisasi adalah fungsi primer manajer. Sasaran itu selalu ditentukan, setidak-tidakya secara implisit. Sasaran sistem menekankan kondisi masa depan yang diharapkan yang hendak dicapai oleh organisasi. Sasaran spesifik meiputu penyeleseaian. Suatu misi atau tujuan itu biasanya diingat dalam pikiran sebagai pedoman umum untuk sasaran operasional. Misalnya misi seorang pengecer produk yang bermutu dengan harga terjangkau harslah dijabarkan ke dalam garis produk tertentu yang tampak terjangkau oleh para langganan. Batas waktu tertentu yang tampak terjangkau oleh para langganan. Batas waktu tertentu seringkali ditetapkan untuk proyek ad hoc atau proyek satu kali (on time projects). Suatu satgas dapat diangkat dengan mandat untuk apa yang harus diselesaikan ( sebuah bangunan baru atau suatu kontrak serikat buruh baru), oleh siapa ( kontraktor atau tim perunding) , dan kapan( 20 juni atau 25 desember)

2.  Merencanakan
     Sekali sasaran telah ditetapkan, maka tugas manajer adalah merencanakan alat-alat mencapainya-memutuskan apa yang akan dilaksanakan da bagaimana melaksanakanya. Ini membutuhkan pembuatan strategi yang menyeluruh dan kebijaksanaan umum plus program-program dan prosedur-prosedur spesifik. Perencanaan memberikan kerangka untuk mengadukan pengambian keputusan di seluruh organisasi dan pada waktunya. Perencanaan memberikan alat bagi manajer dan organisasi untuk mengatasi perubahan-perubahan dalam lingkungan mereka. Pesatnya perubahan politik, teknologi, ekonomi, dan factor-faktor lain, menunjukkan perlunya perhatian yang kontinyu terhadap perumusan kembali(reformulation) strategi.

3.  Menghimpun sumber daya
     Hasil prose perencanaan adalah rencana-rencana operasional untuk melaksanakan tugas-tugas. Sumber-daya dibutuhkan untuk melakasanakan rencana, dan manajemen bertanggung jawab menghimpun sumberdaya dan mengawasi efesiensi penggunaan sumber daya itu. Bagi setiap organisasi atau operasi terdapat kebutuhan keuangan, material, manusia dan teknologi. Operasi rutin membutuhkan tersedianya selalu sumber daya dalam bentuk arus-uang tunai, bahan mentah, usaha manusia, dan metode kerja. Ide-ide pembaharuan membutuhkan sumber-sumber dana baru, bahan mentah yang berbeda, penyesuaian usaha manusia, dan perubahan prosedur. Tnggung jawab manajer untuk menghimpun sumber daya dalam organisasi kecil, dimana pemiliknya atau manajernya aktif terlibat mengkoordinir operasi itu, adalah mudah dilihat. Contohnya adalah pemilik bowling didekat rumah anda, bengkel reparasi mobil, atau salon rambut.
     Dalam organisasi besar, para manajer dari berbagai subunit juga terlibat memghimpun sumber daya mendpatkan pengesahan anggaran pengeluaran modal untuk peralatan baru, menjamin suplai yang memadai untuk baja atau onderil baru, melatih pegawai baru untuk mengaktifkan para pekerja yang pensiun, dan mendapatkan sokingan staf seperti pengolahan atau kelompok produk baru seringkali harus berjuang untuk sumber daya dalam organisasi mereka.

4.   Mengorganisir
     Mendapatkan orang dan sumber daya  yang sesuai belum menjamin efektivitas dan efesiensi organisasi. Manajer juga bertugas mengembangkan dan memelihara suatu struktur untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan dan mencapai sasaran-sasaran yang relevan. Diagram arus kerja melukiskan proses transformasi yang dipakai untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa. Tugas manajer itu meliputi membagi pekerjaan diantara berbagai komponen dan kenudian megintegrasikan hasil-hasilnya.
            Struktur dan proses organisasi dirancang agar sesuai dengan situasi tertentu. Disain yang relative permanen adalah congan untuk aktivitas yang stabil dn rutin. Sebaliknya, keadaan yang berubah-ubah misalnya, dalam industri teknologi tinggi membutuhkan disain yang fleksibel dengan panitia ad hoc, satgas (task forces) dan kelompok-kelompok proyek.

5.  Melaksanakan
     Sasaran, rencana, sumber daya, dan disain, semuanya adalah bagian persiapan mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan. Tetai tidak apa-apa yang terjadi sebelum ada usaha untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Produk baru harus dihasilakan dan dijual.
Prosedur pengurangan biaya harus dipakai untuk menggantikan metode yang ada. Dan usaha itu harus dipertahankan dalam kegiatan sehari-harinya yang merupakan basis bagi penyelenggaraan organisasi keseluruhannya. Para manajer seringkali mengarahkan aktivitasnya untuk melaksanakan rencana-rencana dan prosedur-prosedur. Atau mereka mungkin hanya tidak langsung terlibat dengan melimpahkannya kepada orang lain dan hanya menjaga hubungan. Pada umumnya, jumlah usaha yang terlibat dalam pelaksanaan itu merypakan suatu fungsi kesanggupan manajer untuk mempengaruhi orang lain, bawahan, rekan sebaya, dan bos.

6. Mengawasi
       Mengukur dan menilai hasil-hasil itu merupakan langkah yang perlu untuk menilai prestasi organisasi dan menentukan kemampuan manajemen melaksanakan tugasnya Pengawasan( controlling) adakah fungsi manajer untuk memelihara aktivitas dalam limit-limit yang diizinkan, yang diukur dengan harapan-harapan. Ia saling berjalin dan bergantng dengan perencanaan. Rencana memberikan kerangka untuk mengawasi pekerjaan. Organisasi iu mengawasi jika ia menilai keseluruhan penyelenggaraan dengan rencana strategi 5 tahun atau membandingkan hasil-hasil spesifik dengan kuota produksi 25 unit per jam.

F.     Teori organisasi
Teori organisasi dikembangkan untuk memahami dan menyelesaikan berbagai bentuk permasalahan dalam organisasi, baik bersifat jangka pendek maupun janga panjang. Para manajer sering melihat organisasi sebagai tempat untuk memaksimalkan profit dan memberikan keuntungan kepada para pemegang saham namun sering mengesampingkan atau mengindahkan permasalahan-permasalahan yang sering timbul di organisasi tersebut.
Ruang lingkup pemahaman teori organisasi menekankan pada struktur dan desain organisasi. Pembentukan struktur dan desain yang representatif akan melahirkan organisasi yang memiliki daya tahan dan adaptasi tinggi pada perubahan, Teori organisasi menunjuk aspek-aspek dekskriptif maupun preskriptif dari disiplin ilmu tersebut. secara lebih dalam Stephen menegaskan ‘Teori ini menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi dapat dikonstruksikan guna meningkatkan keefektifan mereka. 

G.      Bentuk-betuk organisasi
a.  Organisasi Garis
Organisasi garis menganut konsep yang bersifat vertical, yaitu dimana setiap perintah, kebijakan, aturan dan petunjuk penugasan bersumber dari atas ke bawah.
Menurut Faisal Affif  dkk cirri-ciri utama organisasi aris adalah:
·    Adanya kesatuan pimpinan, yang berarti setiap partisipan dalam organisasi dipimpin oleh seorang pemimpin yang berada langsung diatasnya
·   Adanya hierarki kekuasaan yang jelas, yang berarti setiap individu dalam organisasi adalah pemimpin dari tenaga kerja yang berada di bawahnya, dan menjadi pelaksana terhadap atasannya.
b.  Organisasi Fungsional
       Organisasi ini memiliki konsep yang menempatkan pelaksanaan pekerjaan secara terpisah dan setiap bagian memilik tanggungjawabnya masing-masing, namun tetap melakukan koordinasi secara continiue dengan tujua agar pelaksanaan pekerjaan dapat terselesaikan secara sempurna.
Menurut Faisal Affif dkk, cirri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
·   Adanya pemisahan antara pimpinan bagian perencanaan (planning) dalam pelaksanaan kerja dan mandor kelompok dari pekerjaan administrative
·    Adanya hubungan langsung antara bagian perencanaan dan petugas pelaksana, sehingga setia petunjuk dan pengarahan dapat disampaikan langsung kepada para pelaksana tanpa melalui pimpinan pelaksanaan
·    Adanya pembagian tugas pimpinan yang berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
Organisai Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
A.  Organisasi sistem tertutup
Organisasi yang menganut konsep sistem tertutup adalah organisasi tersebut tidak memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan lingkungan luar. Bahkan organisasi dengan sistem seperti ini cederung mengambil peran yang jauh dari lingkungan luar. Akibat yang diperoleh organisasi seperti ini cenderung lebih kaku, dan itu terakumulasi dalam bentuk kebijakan yang dihasilkan. Dampak lebih jauh akan terasa pada saat organisasi ini mengalami berbagai bentuk masalah, seperti demonstrasi karyawan, pemogokan kerja, kecelakaan kerja dan sebagainya.
B.  Organisasi sistem terbuka
Organisasi dengan sistem terbuka adalah organisasi yang memiliki tingkat interaksi dengan lingkungan luar. Dan organisasi dengan sistem terbuka seperti ini cenderung interaktif dan dinamis dalam menanggapi setiap bentuk peruahan yang terjadi. Konsep yang dianut dalam sistem organisasi ini cenderung mengedepankan kebersamaan dan memiliki tinggi pada lingkungan bisnis, baik lingkungan internal dan eksternal.

H.     Fungsi Tujuan Organisasi
       Patokan bagi kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi. Melalui  penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan.
  1.      Sumber Legitimasi
Dengan meningkatkan kemampuan kegiatan-kegiatan yang dilakukan,berguna untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
2.    Standar pelaksanaan
Jika tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan organisasi. Setelah organisasi menetapkan tujuan dalam bidang yang dapat dikuantifikasikan.
3.    Sumber Motivasi
Untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugas, misalnya dengan memberikan intensif bagi anggota yang melaksanakan tugasnya dengan baik, menghasilkan produk di atas standar dan lain sebagainya yang akhirnya dapat mendorong para anggota lainnya.
   4.   Dasar Rasional Pengorganisasian
Tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi yang saling berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan organisasi harus dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal ini penting karena:
a.     Tanpa tujuan yang jelas maka organisasi tidak akan mempunyai arah.
b.    Tanpa tujuan yang jelas, organisasi tidak ada artinya dan hanya akan menimbulkan pemborosan belaka.
c.    Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan bentuk dan struktur organisasi.
d.    Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan pegawai.
e.    Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi.
f.     Tujuan yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena mereka menyadari bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujuan yang sama, yaitu tujuan organisasi.
g.    Tujuan yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat,  metode, dan prosedur yang akan dipergunakan.
h.    Tujuan yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk  bergerak.
i.      Dalam menetapkan tujuan organisasi hendaknya hal-hal berikut diperhatikan:
I.  Hubungan Antara Administrasi  Organisasi dan Manajemen
1.  Dalam melaksanakan administrasi, seorang administratur dibantu oleh orang-orang yang bekerjasama dalam menjalankan tugas-tugas dan tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan dipadukan agar mengarah pada tujuan yang ingin dicapai.
2.  Kerjasama orang-orang dalam mencapai tujuan, perlu disusun dan diatur, dan untuk itu administrasi memerlukan organisasi.
3.  Karena dalam admnistrasi yang dihadapi adalah orang-orang yang berkerjasama dengan akal dan perasaannya dengan menggunakan alat-alat dan materi lainnya, maka orang-orang perlu digerakkan menuju sasaran yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen.
4.  Dari uraian di atas, maka administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu meliputi organisasi dan manajemem.












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
       Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari secara komprehensif tentang bagaiamana mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi merupakan alat atau wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompk orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Hubungan Antara Administrasi  Organisasi Dan  Manajemen yaitu: Dalam melaksanakan administrasi, seorang administratur dibantu oleh orang-orang yang bekerjasama dalam menjalankan tugas-tugas dan tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan dipadukan agar mengarah pada tujuan yang ingin dicapai,Kerjasama orang-orang dalam mencapai tujuan, perlu disusun dan diatur, dan untuk itu administrasi memerlukan organisasi, Karena dalam admnistrasi yang dihadapi adalah orang-orang yang berkerjasama dengan akal dan perasaannya dengan menggunakan alat-alat dan materi lainnya, maka orang-orang perlu digerakkan menuju sasaran yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen, Dari uraian di atas, maka administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu meliputi organisasi dan manajemen.









DAFTAR PUSTAKA

Fahmi irham,Manajemen teori kasus dan solusi,(Alfabeta,Bandung:2002)
Rosenzwi E jemes,Manajemen dan Organisasi 1,(Alfabeta,Bandung:2002)
Kast E.Fremont,Manajemen dan Organisasi 1,(Alfabeta,Bandung:2002)
Rosenzwi E jemes,Manajemen dan Organisasi 2, (Alfabeta,Bandung:2012)
Kast E.Fremont,Manajemen dan Organisasi2,(Alfabeta,Bandung:2012)


Subscribe to receive free email updates: