Makalah Organisasi Global Dan Regional


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Manusia merupakan makhluk sosial. Dimana kita tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Begitu juga dengan suatu negara. Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Misalnya ada yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan ada pula yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Maka dari itu, diperlukan kerja sama untuk mengisi kekurangan masing – masing negara. Faktor terjadinya kerja sama antar negara yaitu adanya perbedaan dan kesamaan.Perbedaan itu diantaranya perbedaan sumber daya alam , ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ideologi. Sedangkan kesamaan yang mendorong terjadinya kerja sama yaitu kesamaan keadaan wilayah, sumber daya alam, serta ideologi. Dengan kerja sama diharapkan suatu negara dapat lebih maju dan berkembang. Kerja sama itu dapat diwujudkan melalui dibentuknya suatu Organisasi. Organisasi dapat mendukung proses sosialisasi dalam kerja sama.
            Organisasi Internasional banyak mengikutsertakan negara-negara yang ingin menjalin hubungan internasional baik yang bersifat regional maupun global Dalam suatu hubungan internasional, tidak selalu diwarnai oleh suasana yang tertib dan aman. Banyak sekali kendala, baik dari masalah intern (dalam) maupun ekstern (luar), seperti terjadinya perang atau pertikaian politik yang dapat mengakibatkan hubungan internasional tidak berjalan dengan baik. Kendala ini dapat diatasi dengan kehadiranorganisasi-organisasi internasional yang dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan hubungan internasional. Selain itu, dapat digunakan juga sebagai media kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara.. Melalui organisasi hubungan internasional, negara – negara akan berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi kepentingan bersama dan kepentingan itu menyangkut segala hal di bidang kehidupan internasional. 
B.  Rumusan Masalah
      1.            Bagaimana latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC, OPEC, dan MEA) ?
      2.            Bagaimana tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC, OPEC, dan MEA) ?
      3.            Bagaimana kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional (APEC, OPEC, dan MEA) ?
      4.            Bagaimana Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional (APEC, OPEC, dan MEA) ?
C.  Tujuan
      1.            Untuk menganalisis latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC, OPEC, dan MEA).
      2.            Untuk menganalisis tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC, OPEC, dan MEA).
      3.            Untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional (APEC, OPEC, dan MEA).
      4.            Untuk menganalisis Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional (APEC, OPEC, dan MEA).







BAB II
PEMBAHASAN

A.  APEC
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqMpEVqCwlsQyxRcbAy593mG-e7mhXV6Wsqyf8xkdR65TXOCzekF2IxtP8xBSY_HTrrCwWNYiHEK1EL4arI_81OJXQ46d79BZMpZF_yZb4SGdczIAAbecZTwC3PEki78nrYBMchdWUtKdf/s200/APEC.gif
1. Latar Belakang
            APEC (Asian Pasific Economic Coorporation) merupakan organisasi kerjasama ekonomi regional di kawasan Asia Pasifik. Organisasi APEC  berdiri pada bulan November 1989 di Canberr dan Australia diprakarsai Perdana Menteri Australia , Bob Hawke. Ada dua belas negara pendiri Organisasi APEC, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Jepang, Republik Korea, Australia, Selandia Baru, Kanada dan Amerika Serikat. Pada tahun 1991 APEC menerima anggota baru , yaitu Cina dan Hong Kong. Pada tahun 1993 APEC menerima Meksiko  dan Papua New Guenia. Pada tahun 1994 APEC menerima Cile dan pada tahun 1998 menerima Peru, Rusia , serta Vietnam sebagai anggota baru.
Latar belakang terbentuknya organisasi APEC yaitu ;
a.       Kebutuhan pembangunan ekonomi regional akibat globalisasi sistem perdagangan, dan adanya perubahan berbagai situasi politik dan ekonomi dunia sejak pertengahan tahun 1980-an.
b.      Kemajuan teknologi di bidang transportasi dan telekomunikasi semakin mendorong percepatan perdagangan global yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang cepat pada pasar uang, arus modal
c.       Meningkatnya kompetisi untuk memperoleh modal, tenaga kerja terampil, bahan baku, maupun pasar secara global
d.      Meningkatnya kerja sama ekonomi di antara negara-negara seka-wasan seperti Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang menerapkan sistem pasar tunggal untuk Eropa; North American Free Trade Area (NAFTA) di kawasan Amerika Utara; ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan Asia Tenggara.
e.       Berkurangnya persaingan persen-jataan, sehingga Forum-forum internasional yang seringkali didominasi dengan pembahasan masalah pertahanan dan keamanan, mulai digantikan dengan pembahasan masalah-masalah ekonomi dan perdagangan
f.       Timbulnya pemikiran untuk mengalihkan dana yang semula digunakan untuk perlombaan senjata ke arah kegiatan yang dapat menunjang kerja sama ekonomi antar negara.
2.  Tujuan Terbentuknya Organisasi APEC
            Organisasi APEC memiliki tujuan yang ditetapkan saat KTT                     ( Konferensi Tingkat Tinggi ) APEC yang dilaksanakan di Bogor,Indonesia tahun 1994, yaitu ;
a.       Untuk mencapai perdagangan bebas dan terbuka dan Investasi di kawasan Asia-Pasifik pada 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang     ( Bogor Goals ) Tujuan utama yang ditetapkan pada KTT ke - 6 pada tanggal 15 November 1994 di Bogor,Indonesia.
b.      Meningkatkan kerjasama dan investasi dalam bidang perdagangan, meliputi penghapusan hambatan-hambatan dan tarif perdagangan antar negara.
c.       Untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lainnya di wilayah asia-pasifik, menciptakan ekonomi domestik yang efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor
d.      Membantu ekonomi untuk tumbuh, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan yang lebih besar untuk perdagangan internasional dan investasi
e.       Untuk menciptakan lingkungan yang aman dan efisien pergerakan barang, jasa dan orang di seluruh di wilayah perbatasan melalui kebijakan ekonomi dan kesejajaran dan kerjasama teknis.
3. Kegiatan Organisasi APEC
Kegiatan yang telah dilakukan APEC dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dunia, yaitu ;
a.       pengurangan tarif dan hambatan non tarif lainnya
b.      menciptakan kondisi ekonomi yang lebih efisien dan meningkatkan perdagangan
c.       Seluruh pihak diharapkan dapat melakukan perannya masing-masing dalam rangka mencegah munculnya kebijakan-kebijakan yang bersifat protektif dan terus melanjutkan upaya liberalisasi perdagangan. Hubungan perdagangan juga harus kuat dan seimbang agar mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.
d.      perlunya membangun infrastruktur sebagai elemen dasar konektivitas.

4.  Peran Indonesia dalam Organisasi APEC
            Indonesia merupakan salah satu dari dua belas pendiri Organisasi APEC. Pada tahun 1989, Indonesia membantu terbentuknya organisasi APEC. Indonesia ikut menikmati hasil nyata dari forum kerja sama ekonomi tersebut. Negara anggota organisasi APEC  merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia. Jumlah impor Indonesia sebesar 61% dari total ekspor Indonesia. Selain itu, 50 % sumber investasi asing langsung berasal dari kerja sama Indonesia dengan negara – negara anggota organsiasi APEC.
Pada tanggal 5 November 1994, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin – pemimpin organisasi APEC di Bogor. Peran lain Indonesia dalam organisasi APEC antara lain yaitu ikut mewujudkan ketertiban dunia melalui forum konsultasi APEC yang jujur, adil, dan bebas serta saling membantu tanpa membedakan tingkat kemajuan bangsa.
B.  OPEC
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8A4dGOi7-OFLKlwkStnHmRYuQL8YUjrq8wncMyb-uSOCtZjmo9LpNd8b6fffPTkFIdbZNL-chExNILF314Vs1zn0cBCPY4hIqbe-6mhN2uosKXqhkrfdJdT7N3uUMOUXXX7sdsy4PK9f4/s200/OPEC.jpg
1.  Latar Belakang
            OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) adalah organisasi tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 oleh lima negara anggota: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, setelah diselenggarakannya Konferensi Baghdad pada tangga 10-14 Agustus 1960 yang diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut. OPEC Dibentuk Sebagai Akibat Jatuhnya Harga Minyak Pada Perusahaan Raksasa Seperti Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon, Mobil, Socal, Dan Gulf. Mereka melakukan penurunan harga minyak secara drastis sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan negara- negara industri besar.Untuk mengatasi hal tersebut,negara-negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga minyak internasional dengan cara mengadakan perundingan pada tanggal 11-14 September 1960 di Baghdad ( Irak ). Mereka sepakat untuk mendirikan OPEC yang anggotanya terdiri dari Saudi Arabia, Iran, Irak, Kuwait Dan Venezuela.


2. Tujuan Terbentuknya Organisasi OPEC
            Adapun Tujuan dibentuknya OPEC adalah untukmempertahankan harga minyak dan menentang aksi penurunan harga minyak secara sepihak oleh perusahaan minyak besar yang disebut The Seven Mayor seperti Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British Petroleum, dan Shell. Perusahaan raksasa minyak bumi ini adalah dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, jerman Barat dan Jepang. OPEC berusaha secara kolektif menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak bumi di pasaran dunia. Tujuan OPEC yaitu ; a) Mengadakan kerja sama di bidang perminyakan, b) Mempersatukan kebijaksanaan yang perlu ditempuh untuk melindungi negara anggota,                c) Menentang penurunan harga minyak, d) Mengusahakan keseragaman harga minyak di pasaran dunia, e) Mengusahakan pemenuhan kebutuhan dunia akan minyak bumi.
3. Kegiatan Organisasi OPEC
            Kegiatan yang dilakukan organisasi OPEC dengan  mengadakan pertemuan-pertemuan antar negara produsen minyak mentah yang tergabung dalam OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia.Selain itu juga mengatur jumlah produksi atau suplai minyak mentah dengan  kesepakatan negara-negara pengekspor minyak yang terbentuk dalam OPEC.
4. Peran Indonesia dalam Organisasi OPEC
            Sejak menjadi anggota organisasi OPEC tahun 1962, Indonesia ikut berperan aktif dalam penentuan arah dan kebijakan organisasi OPEC khususnya dalam rangka menstabilisasi jumlah produksi dan harga minyak di pasar internasional. Sejak berdirinya Sekretariat organisasi OPEC di Wina tahun 1965, KBRI / PTRI Wina terlibat aktif dalam kegiatan pemantauan harga minyak dan penanganan masalah substansi serta diplomasi di berbagai persidangan yang diselenggarakan oleh organisasi OPEC. Pentingnya peran yang dimainkan oleh Indonesia di organisasi OPEC telah membawa Indonesia pernah ditunjuk sebagai Sekjen organisasi OPEC dan Presiden Konferensi OPEC.

C.  MEA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNs5W9FiI5Wxn-VRm4sbZA46JicehL4CuvDUu0D9ymvlnvprqv61RRl_iW8X0OExWOnyNv9DzIlDjWANzCPqye712drz2Lm1m0Ox_H_pBo4TJfkTVqR5SgAug8VMNPnZacMY2r5jSGVYl0/s200/post-artikel-3-mea-1169x500.png
1.  Latar Belakang
            Secara umum, Masyarakat Ekonomi ASEAN diartikan sebagai sebuah masyarakat ASEAN yang saling berhubungan satu sama lain dimana adanya perdagangan bebas diantara negara-negara anggota ASEAN yang telah disepaki bersama antara pemimpin-pemimpin negara-negara ASEAN untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang lebih stabil, makmur dan kompetitif dalam pembangunan ekonomi. Setelah krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia Tenggara,pada KTT ASEAN ke-9 di Bali,Oktober 2003 para kepala Negara ASEAN menyepakati pembentukan Komunitas ASEAN  (ASEAN Community) dalam bidang ekonomi,politik,sosial budaya dan ekonomi yang bernama Declaration of ASEAN concord II atau dikenal sebagai Bali concord II yang kemudian lebih diarahkan kepada integrasi ekonomi kawasan yang implementasinya mengacu pada ASEAN Economic Community yang merupakan satu pilar perwujudan ASEAN 2020.
2. Tujuan Organisasi MEA
Tujuan sari adanya organisasi MEA ;
a.       Meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN.
b.      Membentuk kawasan ekonomi antarnegara ASEAN yang kuat.
c.       Terciptanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas.
3.  Kegiatan Organisasi  MEA
            Setelah dibentuknya MEA,adapun salah satu kegiatan MEA yakni pembentukan AEC Blueprint sebagai pedoman bagi Negara-negara anggota ASEAN dalam mewujudkan MEA. AEC Blueprint memuat 4 pilar antara lain ;
a.       ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang didukung dengan elemen aliran bebas barang,jasa,investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih luas.
b.      ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi,dengan elemen peraturan kompetisi,perlindungan konsumen,hak atas kekayaan intelektual,pengembangan infrastruktur,perpajakan dan e-commerse.
c.       ASEAN sebagai kawasan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah,dan prakarsa integrasi ASEAN untuk Negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, Vietnam)
d.      ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.
Selain itu, kegiatan MEA juga ditandai dengan adanya kerjasama-kerjasama, antara lain:
a.       Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas.
b.      Pengakuan terkait kualifikasi profesional.
c.       Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
d.      Membentuk langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.
e.       Meningkatkan infrastruktur.
f.       Melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN.
g.      Memperpadukan segala industri yang ada di seluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah.
h.      Meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA.
4.  Peran Indonesia dalam Organisasi MEA
            Indonesia meruapakan salah satu anggota dalam organisasi MEA. MEA merupakan kerja sama anggota ASEAN yang bergerak dalam bidang ekonomi. Pada bidang ekonomi ini, Indonesia sangat mendukung terbentuknya integrasi perekonomian antar negara – negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang kita kenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Dengan adanya MEA, diharapkan Indonesia bisa bersaing di pasar ASEAN, sehingga pertumbuhan perekonomian Indonesia meningkat dan membuka banyak lapangan pekerjaan













BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
            Organisasi regional dan global adalah wadah bagi negara dalam berinteraksi dengan negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari masyarakat sosial yang mana pada hakekatnya sebagai bagian dari masyarakat sosial,negara tidak dapat hidup sendiri. Diperlukan adanya interaksi antarnegara melalui organisasi regional dan global.
            Terbentuknya organisasi regional dan global didasari keinginan untuk bekerjasama antarnegara anggota organisasi regional dan global, keinginan untuk bekerjasama yang telah disepakati antar suatu anggota organisasi regional dan global membentuk suatu komitmen untuk saling bekerjasama, salah satunya kerjasama dalam menyelesaikan konflik-konflik yang ada. Tidak hanya itu saja, antar anggota organisasi regional dan global juga saling membantu dalam mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Indonesia meruapakan salah satu negara yang  memiliki peran penting dalam pembentukan organisasi regional dan global seperti organisasi APEC, OPEC, DAN MEA.
B.  Saran
            Dengan dibuatnya makalah ini,diharapkan pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai penambah wawasan dan sebagai referensi sejarah mengenai organisasi-organisasi regional dan global. Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan mengenai makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.


Subscribe to receive free email updates: