Teks Eksplanasi



BAB 1
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pada Materi Bahasa indonesia menjelaskan tentang  Teks Eksplanasi. Eksplanasi berasal dari bahasa asing yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651). Pengertian Teks Eksplanasi adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.
Teks eksplanasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa, sehingga dalam struktur teks eksplanasi terdapat banyak pernyataan sebab akibat. Contoh teks eksplanasi misalnya banjir, pelangi, hujan, dan sebagainya yang berhubungan dengan bencana alam atau sosial yang mengakibatkan dampak yang besar bagi populasi manusia.


B.  Rumusan Masalah
                 Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari teks eksplanasi ?
2.      Apa saja ciri-ciri teks eksplanasi ?
3.      Bagaimana struktur dalam teks eksplanasi ?
4.      Apa saja aspek kebahasaan yang digunakan dalam teks eksplanasi ?
5.      Apa contoh-contoh teks eksplanasi ?

C.  Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut  :
1.      Untuk mengetahui Pengertian Teks eksplanasi
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri Teks eksplanasi
3.      Untuk Mengetahui struktur dalam teks eksplanasi

4.      Untuk mengetahui Aspek kebahasaan yang digunakan dalam teks    eksplanasi
5.      Untuk mengetahui contoh-contoh teks eksplanasi





BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan mengenai suatu akibat dari sesuatu yang terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain terjadi kemudian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka teks eksplanasi kompleks dapat diartikan suatu teks yang menjelaskan suatu keadaan atau proses terjadinya sesuatu. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial yang bertujuan memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai peristiwa atau proses terjadinya sesuatu berdasarkan prinsip sebab akibat. Teks eksplanasi berkaitan dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial, contohnya: tentang banjir, tentang terjadinya pelangi, terjadinya kabut asap, dsb.

B.  Ciri-Ciri
Teks eskplanasi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya, yaitu:
      1.            Berisi informasi berdasarkan fakta.
      2.            Membahas suatu fenomena atau kejadian yang bersifat keilmuan.
      3.            Bersifat informatif namun tak berupaya mempengaruhi si pembaca untuk   mempercayai apa yang dibahas dalam teks.
      4.            Memakai sequence markers, misalnya pertama, kedua, ketiga atau berikutnya,  terakhir.

C.  Struktur
Teks ekplanasi terdiri dari bagian – bagian seperti di bawah ini :
1. Pernyataan umum
            Bagian pertama teks ekplanasi adalah general statement atau yang disebut juga dengan pernyataan umum. Bagian ini menyampaikan topik atau permasalahan yang akan di bahas pada teks ekplanasi yang berupa gambaran umum mengenai apa dan mengapa suatu fenomena tersebut bisa terjadi. General statement ini harus ditulis semenarik mungkin agar para pembaca bisa tertarik untuk membaca isi teks secara keseluruhan.
2. Deretan Penjelas
            Bagian ini mengandung penjelasan – penjelasan mengenai sebuah topik yang akan dibahas secara lebih mendalam. Bagian ini ditulis untuk menjawab pertanyaan how, bagaimana dan urutan sebab – akibat dari sebuah fenomena yang terjadi. Bagian ini biasanya ditulis dalam 2 atau 3 paragraf.
3. Penutup
            Bagian terakhir dari teks ekplanasi adalah closing yang mengandung intisari atau kesimpulan dari fenomena yang telah dibahas. Di dalam bagian ini juga bisa ditambahkan saran atau juga tanggapan penulis mengenai fenomena tersebut.


D.  Kaidah Kebahasaan
Dalam sebuah teks eksplanasi terdapat beberapa kaidah kebahasaan diantaranya adalah Frasa, konjungsi, kohesi, dan istilah.
1.      Frasa
Frasa adalah gabungan kata atau lebih yang menduduki satu fungsi saja. Berdasarkan kategori atau jenis katanya :
a.  Frasa verba
     Frasa verba ialah frasa yang dibentuk oleh kata kerja.
b.  Frasa nomina
     Frasa nomina ialah frasa yang dibentuk dari kata benda.
c.  Frasa adjektif
     Frasa adjektif ialah frasa yang dibentuk dari kata sifat.
2.      Kohesi
Pengertian kohesi menurut Anton M. Moelino (1988:34) menyatakan bahwa wacana yang baik dan utuh mensyaratkan kalimat-kalimat kohesif. Konsep kohesif sebenarnya mengacu kepada hubungan bentuk. Artinya unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu dan utuh.
Kohesi wacana terbagi dalam dua aspek yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal artinya kepadua bentuk sesuai dengan tata bahasa. Kohesi gramatikal meliputi :
a.       Referensi (Pengacuan)
Referensi merupakan pengacuan satuan lingual tertentu terhadap satuan lainnya. Dilihat dari klasifikasinya, referensi terbagi atas :
·          Referensi persona yaitu pengacuan satual lingual berupa pronomina atau kata ganti orang.
·          Referensi demonstrasi yaitu pengacuan satual lingual yang dipakai untuk menunjuk.
·          Referensi interogatif yaitu pengacuan satual lingual berupa kata tanya.
·          Referensi komparatif yaitu pengacuan atual lingual yang dipakai untuk membandingkan satual lingual lain.
b.      Substitusi (Penggantian)
Substitusi diartikan sebagai penggantian satuan lingual dengan satuan lingual lain dalam wacana untuk memperoleh unsur pembeda. Substitusi dilihat dari satual lingualnya dapat dibedakan atas :
·          Substitusi nominal yaitu penggantian satual lingual dengan satuan lingual lain yang berupa kata benda.
·          Substitusi verbal yaitu pergantian satuan lingual dengan satuan lingual lain yang berupa kata kerja.
·          Substitusi frasa yaitu pergantian satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain yang berupa frasa.
·          Substitusi klausal yaitu pergantian satuan satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain yang berupa klausa.
c.       Konjungsi (perangkaian)
Konjungsi adalah kohesi gramatikal yang dilakukan dengan menghubungkan unsur yang satu dengan unsur lain. Unsur yang dirangkai berupa kata,frasa,klausa, dan paragraf. Macam-macam konjungsi sebagai berikut :
Konjungsi eksternal :
·          Penambahan (dan, atau)
·          Perbandingan (tetapi, sementara)
·          Waktu (setelah, sebelum,sejak, ketika)
·          Sebab akibat (sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun)
3.      Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah khusus adalah istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakaiannya hanya dapat dipahami oleh orang yang berkecimbung dalam bidang tersebut.
a.       Istilah asing
Istilah asing ialah kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti istilah asing
b          .      Istilah serapan
Istilah serapan ialah kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya sudah mengalami penyesuaian atau perubahan(pemaknaan) sesuai dengan kaidah bahasa indonesia.

E.  Contoh Wacana Teks Eksplanasi
TANAH LONGSOR
            Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material tersebut. 
            Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah hujan,  jika musim penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir. 
            Poin diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah, tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran. Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam karena itu sama saja seperti bunuh diri. 
a.       Struktur Teks Eksplanasi
1.       Penyataan Umum
Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material tersebut. 
2.       Deretan Penjelas
Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah hujan,  jika musim penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir. 
3.       Penutup

Poin diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah, tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran. Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam karena itu sama saja seperti bunuh diri. 




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Teks ekplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya fenomena-fenomena alam, sosial, dan budaya.                                              
Ciri-ciri teks eksplanasi :
      1.            Berisi informasi berdasarkan fakta
      2.            Membahas suatu fenomena atau kejadian yang bersifat keilmuan
      3.            Bersifat informatif namun tak berupaya mempengaruhi si pembaca untuk mempercayai apa yang dibahas dalam teks
      4.            Memakai sequence markers, misalnya pertama, kedua, ketiga atau berikutnya, terakhir.
Struktur teks eksplanasi :                                                                                      
1. Pernyataan umum                                                                                              
2. Deretan penjelas ( sebab-akibat )                                                                      
3. Penutup ( bisa ada ataupun tidak)                                                                       
Kaidah kebahasaan :                                                                                              
1. Frasa : verba , nomina , adjektif                                                                       
2. Konjungsi : sebab-akibat , penambahan , perbandingan ,waktu                       
3. Kohesi : Referensi , subtitusi                                                                            
4. Istilah : istilah asing , istilah serapan

B.  Saran
Setelah anda memahami mengenai sekilas tentang teks Eksplanasi, anda akan menemukan beberapa  pelajaran, yaitu dari segi aspek kebahasan dan strukturnya. Semoga makalah ini berguna bagi yang membaca.



DAFTAR PUSTAKA




Subscribe to receive free email updates: