Kepribadian
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian adalah gambaran
cara seseorang bertingkah laku terhadap lingkungan sekitanya, yang terlihat
dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta pandangan hidupnya yang khas
untuk mempunyai keajegan.
Karena dalam kehidupan
manusia sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian senantiasa
mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram, dan gembira.Akan
tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang mengalami
hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan bahwa
manusia mengalami dinamika kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah kepribadian itu
2.
Temprament dan watak
3.
Perkembangan kepribadian
4.
Penilaian kepribadian
5.
10 Aspek kepribadian
6.
Kepribadian seseorang di
dalam dan di luar
7.
Kompetensi diri
8.
Memiliki pribadi yang
efektif
9.
Total Image
10.
Pahami Kepribadian
11.
Pengembangan diri dalam
aktualisasi
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian perkembangan kepribadian
2.
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
3.
Untuk
mengetahui saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy personality) dan karakteristik kepribadian yang tidak sehat
4.
Untuk
mengetahui permasalah kepribadian dan factor penyebabnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan
personare, yang artinya menembus. Istilah topeng berkenaan
dengansalah satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada jaman
Yunani kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan gerak-gerik dan apa yang
diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan tersebutdapat menembus
keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton.
Dari sejarah pengertian kata personality tersebut, kata persona yang
semua berarti topeng, kemudian diartikan sebagai pemaiannya sendiri, yang
memain kan peranan seperti digambarkan dalam topeng tersebut.
Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk menggambarkan
apa, mengapa, dan bagaimana
tingkah laku manusia.
B. Temprement dan watak
Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi
individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta
kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada
fluktuasi (gelombang) dan identitas suasana hati.
Watak adalah sifat yang lebih mendasar berasal
dari turunan atau totalitas dari keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap
perangsang. Watak biasanya berasal dari bawaan sejak lahir, dimana ketika
personal itu dilahirkan maka dia telah memiliki satu watak atau suatu sikap
yang mendasar yang ada pada dirinya. Watak ada juga yang berasal dari pengaruh
lingkungan, maksudnya disini watak ini diperoleh berdasarkan pengaruh dari
lingkungan yang telah memberikan perubahan terhadap kehidupannya ataupun gaya
hidup yang dia jalankan.
C. Perkembangan
kepribadian
Perkembangan
kepribadian adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang
lebih baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perkembangan adalah
suatu perkembangan menjadi lebih sempurna dalam hal akal, pengetahuan, dan
lain-lain.
Dalam
dictionary of psycology (1972) dan The Penguin Dictinary of psycology (1998),
arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang
progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya,
tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme
tersebut.
D. Penilaian kepribadian
Pentingnya
pendidikan karakter ini menjadi suatu keharusan bagi lembaga pendidikan untuk
memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah. Hal ini sebagai salah satu cara agar
dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mencetak generasi yang
berkpribadian luhur. Dan sejalan dengan ini pemerintah juga telah mengatur
indikator pendidikan karakter ini yang tidak menyimpang atau searah dengan
tujuan pendidikan nasional UU No 20 tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi:
“Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Pendidikan karakter pada
sebuah lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan berbasis agama.
Sebenarnya sudah terkandung dalam materi-materi pelajaran agama yang diajarkan
di sekolah tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya meskipun penanaman karakter
sudah dilakukan dengan cara memasukkannya ke dalam materi pelajaran, masih saja
banyak siswa yang belum dapat mencerminkan karakter tersebut. Menurut mawardi
hal ini terjadi karena proses pendidikan karakter masih pada taraf kognitif
atau masih berupa teori saja.[8] Apalagi
untuk cara penilaiannya juga sulit.
Pelaksanaan kurikulum
pendidikan karakter dalam pelaksanaannya mengharuskan adanya penilaian. Karena
pada hakikatnya penilaian karakter pada mahasiswa mempunyai fungsi yang sangat
penting bagi keberlangsungan pendidikan karakter itu sendiri. pelaksanaan
penilaian karakter atau kepribadian pada mahasiswa mempunyai beberapa fungsi,
diantaranya sebagai berikut:
1.
Untuk
mengukur kemajuan dan perkembangan kemampuan mahasiswa dalam bertingkah laku.
2.
Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran penanaman karakter pada
mahasiswa.
3.
Untuk
memperbaiki kelemahan yang ada pada pelaksanaan kurikulum pendidikan karakter.
E. Aspek
kepribadian
1.
Karakter
yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam
memegang pendirian atau pendapat.
2.
Temperamen
yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang
datang dari lingkungan.
3.
Sikap;
sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
4.
Stabilitas
emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya
tersinggung, marah, sedih, atau putus asa.
5.
Responsibilitas
(tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan.
Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci
tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
6.
Sosiabilitas
yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau
tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain.
F. Kompetensi diri
Kompetensi diri adalah suatu
kemampuan yang ada dalam diri seseorang yang sudah dimiliki sejak lahir atau
juga disebut dengan bakat. Banyak orang yang belum mengetahui bakat dalam diri
sendiri karena mereka belum mengeksplorasi dirinya sendiri. Kompetensi diri
yang dimiliki sesseorang sangatlah banyak tapi tergantung bagaimana kita
memakai dan mengeksplor kembali kemampuan yang ada dalam diri kita.
G. Kepribadian yang efektif
Pribadi
efektif adalah komponen sikap dan perilaku efektif dalam
mengisi aktivitas kehidupannya.Seorang yang memiliki kepribadian efektif adalah
seseorang yang dapat menggunakan waktu hidupnya untuk kemanfaatan
peningkatan mutu kehidupan pribadi dan masyarakat umum. Ambil
contoh ; seorang dengan pribadi efektif tidak akan menyia nyiakan
waktu hanya sekedar untuk kesenangan pribadi sampai melupakan tanggung
jawab atas kewajibannya,sehingga setiap hidupnya selalu diisi dengan aktivitas
yang meningkatkan mutu kehidupan.
Agar
supaya anda memiliki pribadi efektif ada baiknya meninggalkan kebiasaan
–kebiasaan sebagai berikut:
1.
Hindari
Hidup Terlalu Santai.,menunda pekerjaan utama bisa berakhir dengan
menumpuknya beban tugas .membuang waktu pecuma hanya dengan bermain game
akan membuat anda kehilangan waktu yang efektif dalam beraktivitas. Banyak
perusahaan yang terlena dengan keberhasilannya akhirnya bangkrut /jatuh karena terlalu santai dalam menjalankan roda perusahaannnya.
2.
Hindari
keragu raguan , ragu ragu dalam mewujudkan tujuan hidup akan berakibat
pada ketidak berhasilan dan ketidak bahagiaan serta hidup akan terombang ambing.Perusahan yang tidak jelas
visi usahanya akan cepat mengalami kegagalannya.
3.
Berpikir
kemudian ,penyesalan biasanya berawal dari tindakan gegabah yang tidak menggunakan pemikiran awal dan
analisa.
4.
Terburu
Nafsu, Berambisi ingin segera sukses biasanya hanya akan berakhir dengan kegagalan.
5.
Mengabaikan
konsultasi : Banyak orang enggan berkonsultasi lantaran merasa dirinya
paling tahus dan meremehkan pendapat orang Semua orang diberikan hak yang sama
atas waktu hanya orang yang memiliki kepribadian efektif yang akan
meraih kesuksesan.
H. Total Image
Total Image :Pengembangan diri secara
total sesuai peran dan aktivitas anda di masyarakat luas.
Pembentuk Total Image ada 3 Hal
yang mendasar :
1.
Brain : Wawasan yang luas bisa diperoleh dengan
banyak membaca dan menulis,bertuka rpikiran ,dan menghadiri pertemuan dan
seminar yang bermanfaat.
2.
Be healty: Penampilan yang baik bisa diperoleh
dengan menjaga kesehatan, kebersihan,kecerahan wajah,kerapian,memberi kesan
pertama yang baik,dan expresi suara,wajah
dan bahasa tubuh .
3.
Behavior : Perilaku yang pantas akan didapatkan
jika Anda bersikap positif ,proaktif,mengenali
kekuatan dan kelemahan diri sendiri,paham mengenalai toleransi/kepekaan,etiket dan etika
4.
Hal yang perlu dilakukan untuk mencapai Total Image :
Hal yang perlu dilakukan untuk mencapai Total Image :
1.Mengenal diri :
Bisa
mengenali kelemahan dan kekurangan diri ,menempatkan diri,mengendalikan diri,mengendalikan emosi,menjaga sikap ,dan
memilih tuutur kata merupakan
faktor penting untuk menampilkan diri secara total.
2.Menjalin hubungan dengan Orang lain.
2.Menjalin hubungan dengan Orang lain.
Untuk
menjalin hubungan dengan orang lain,Anda harus bersikap positif ,menghargai
orang lain ,memahami perasaan orang lain,dan
bisa berkomunikasi dengan baik.Berkomunikasi bukan hanya memperhatikan isi dan pemilihan kata,tetapi juga bahasa
tubuh .
3.Etika
dan Etiket.
Etika
adalah falsafah moral dan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama.Etiket adalah tata cara pergaulan yang baik antar
manusia.Kedua hal itu memberi anda
arahan dan pedoman untuk bersikap dan mengambil tindakan,memperlancar hubungan dengan lingkungan dan
meningkatkan citra pribadi anda dimata orang lain.
4.
Penampilan
Berpakaian serasi dan sesuai dengan
kesempatan yang ada,dan menjaga kebersihan dan
kerapihan fisik akan membuat anda tampil lebih percaya diri dan mampu menjawab tuntutan lingkungan dengna lebih
baik lagi
I. Pemahaman kepribadian
1.
Kepribadian yang Introvert;
Kepribadian ini membuat sesorang
terlihat pendiam, penyendiri, sulit untuk berbaur
dengan khalayak ramai dan pemalu. Padahal, tipe kepribadian tersebut hanya bukan termasuk orang yang suka banyak bicara. Sama halnya seperti seseorang yang suka blak-blakan dalam berbicara.
Kepribadian yang introvert memang
lebih suka dan nyaman jika hanya bertemu dengan
jumlah orang yang terbatas. Guna mengungkapkan isi pikiran dan hatinya ia memilih untuk mengungkapkan jika ada yang
bertanya atau dalam kondisi yang benar-benar
hanya dibutuhkan saja.
Dalam dunia pekerjaan, kepribadian
introvert sangat dibutuhkan karena kepribadian tersebut memiliki kemampuan
untuk mempertimbangkan sesuatu dengan matang-matang tanpa tergesa-gesa. Orang
yang mempunyai kepribadian seperti ini
sangat cocok dengan pekerjaan yang tidak sering membutuhkan banyak interaksi
dengan orang lain. Alasannya, guna meningkatkan kefokusan yang lebih tinggi.
2. Kepribadian
yang Ekstrovert;
Kepribadian ini membuat seseorang
terlihat pribadi yang supel, ceria dan mudah berinteraksi dengan banyak orang.
Kepribadian ini selalu membuat suasana lebih ramai di mana pun ia berada, jika
kamu termasuk dengan kepribadian yang ekstrovert berarti kamu adalah seseorang
yang senang sekali menjadi pusat perhatian dan biasanya kepribadian seperti ini
gak gampang takut untuk mengambil risiko.
Nah! Untuk kekurangan dari
kepribadian ekstrovert ialah terkadang agak sulit untuk menjadi pendengar yang baik karena kepribadianmu yang
selalu ramai dan terbuka.
Betul?Dengan begitu, kamu pun harus mengelola seluruh sikapmu yang terkesan
selalu ramai agar seseorang yang berada di sekitarmu tak merasa jengkel karena keramaian yang kamu buat.
3.
Kepribadian yang Ambivert.
Nah! Kepribadian ambivert ini
merupakan kombinasi, dengan kata lain lebih pandai
dalam menempatkan diri. Kamu yang mempunyai kepribadian ambivert, beruntunglah! Karena kepribadian tersebut
merupakan kombinasi antara kepribadian introvert
dengan ekstrovert.
Kamu memahami kapan waktu untuk
membuat suasana ramai dan kapan waktu untuk menjadi seseorang yang diam dan
lebih tenang. Biasanya yang mempunyai kepribadian seperti ini cocok banget
dengan jabatan sebagai HRD, psikolog. Kepribadian ini juga tergolong orang yang
pandai menjadi penengah antara introvert
dan ekstrovert.
J. Pengembangan diri dalam aktualisasi
1.Tentukan cita-cita Anda.
Satu-satunya cara mencapai
aktualisasi diri adalah dengan membayangkan seperti apa diri Anda jika sudah
teraktualisasikan. Agar bisa mencapai tujuan personal, berusahalah merasakan
keterhubungan dengan diri sendiri yang Anda inginkan.
2. Identifikasi nilai keyakinan
Anda.
Setelah
Anda mendapatkan gambaran besar tentang
apa yangAnda inginkan, lihat lagi papan visi dan gambar-gambar yang sudah Anda
pasang lalu pikirkan cara mencapainya. Tentukan nilai keyakinan yang membuat
Anda mampu melihat apa yang selama ini mengarahkan keputusan, keyakinan, dan gagasan
Anda. Anggaplah nilai-nilai tersebut sebagai peta yang menuntun Anda mencapai
cita-cita. Lakukan cara berikut untuk mengidentifikasi nilai keyakinan Anda
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah
sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
B. Saran
Demi
kesumpurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat menbangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesumpurnaan penulisan
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Sobur, Alex, Drs, M.Si. 2003.
Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sarwono,
Sarlito Wirawan, Dr. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Baihaqi, MIF,
Drs, M.Si, dkk. 2005. Psikiatri Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung: PT
Refika Aditama.