Makalah Diskusi, presentasi dan pidato
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam dunia akademik, semua pihak yang terlibat harus
melakukan penyampaian lisan. Penyampaian lisan menjadi sarana untuk
menyampaikan berbagai gagasan. Seorang pemimpin, dari Rektor sampai dengan
Kepala Laboratorium harus melakukan berbagai penyampaian lisan. Paling tidak
dalam menyajikan program-program kerjanya. Seorang dosen pun hampir setiap saat
harus melakukan penyampaian lisan, baik ketika mengajarkan mata kuliah maupun
ketika mempresentasikan proposal dan hasil penelitiannya. Demikian pula dengan
mahasiswa. Suatu kelas yang baik biasanya menjadikan penyampaian lisan sebagai
salah satu materi penilaian. Selama masa studinya, mahasiswa pasti akan
melewati berbagai penyampaian lisan. Seperti dalam mempresentasikan usulan
penelitian dan ujian akhir karya tulisnya. Dalam kehidupan ril di masyarakat,
berbagai kegiatan dan jenis pekerjaan juga membutuhkan adanya penyampaian
lisan. Tergantung dari jenis pekerjaannya, semua kegiatan manusia pasti akan
memerlukan penyampaian lisan dalam taraf besar maupun kecil.
Pidato adalah suatu kegiatan berbicara menyampaikan
sesuatu hal di depan umum. Hal yang disampaikan itu dapat berupa pendapat,
gambaran atau penjelasan tentang suatu hal. Pidato berfungsi untuk mempermudah
komunikasi antara 2 pihak atau lebih. Setiap orang mempunyai potensi berpidato.
Kemampuan berpidato ini bisa didapat dari latihan atau bahkan sememang bakat
bawaan. Oleh karena itu, seseorang yang akan berpidato perlu mengetahui teknik
dan tata cara berpidato.
Penyampaian lisan adalah salah satu bentuk dari komunikasi.
Keterampilan berkomunikasi jelas harus dipelajari, karena komunikasi yang jelek
akan menyebabkan pesan tidak dapat diterima dengan baik, bahkan mungkin gagal
diterima oleh lawan bicara kita. Untuk itu, perlu diketahui berbagai hal
tentang penyampaian lisan khususnya presentasi ilmiah dan pidato sebagai
pengetahuan awal serta modal untuk melakukan penyampaian lisan yang baik dan
benar.
|
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu Pidato?
2.
Apa itu Presentasi?
3.
Apa itu Diskusi?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui tentang Pidato.
2.
Mengetahui tentang Presentasi.
3.
Mengetahui tentang Diskusi.
|
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pidato
1.
Pengertian dan Tujuan Pidato
Pidato
adalah penyampaian gagasan, pikiran, informasi, dan tujuan dari pembicara
kepada orang lain (audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan
sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi.
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Oleh karena itu,
berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa
lisan yang didukung oleh aspek-aspek non kebahasaan (ekspresi wajah, kontak
pandang, gerak tangan). Dengan demikian, berpidato adalah kegiatan menyampaikan
gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan
aspek-aspek non-kebahasaan yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas
pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu. Sementara
itu, ada tiga tujuan penyajian suatu pidato, yaitu menyampaikan informasi
(informatif), meyakinkan dan mempengaruhi sikap pendengar (persuasif), dan
menghibur pendengar (rekreatif).
2.
Metode Berpidato
Ada empat metode berpidato yang umum, yaitu:
a. Metode Naskah
Metode
naskah yaitu pidato yang digunakan untuk pidato resmi dan dibacakan secara
langsung. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap
kata yang diucapkan dalam situasi resmi, akan disebarluaskan dan dijadikan
figur oleh masyarakat dan dikutup oleh media massa.
b. Metode Menghafal
|
Metode
menghafal yaitu naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya bukan untuk dibaca,
melainkan untuk dihafal.
c. Metode Spontanitas
Metode
spontanitas yaitu metode pidato yang tidak dilakukan persiapan/pembuatan naskah
tertulis terlebih dahulu. Biasanya dilakukan hanya oleh orang-orang yang akan
tampil secara mendadak.
d. Metode Penjabaran Kerangka
Teknik
berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap adalah
teknik yang sangat dianjurkan dalam berpidato. Maksud dari terpola yaitu materi
yang akan disampaikan harus disiapkan garis-grais besar isinya dengan
menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk disampaikan.
3.
Tata Cara Berpidato
Tata cara
berpidato merujuk pada langkah-langkah dan urutan untuk memulai, mengembangkan,
dan mengakhiri pidato. Langkah-langkah dan urutan berpidato secara umum diawali
dengan pembukaan, sajian isi, dan penutup. Pembukaan biasanya berisi sapaan
kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam suatu acara. Selanjutnya,
sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok yang akan disampaikan dalam
pidato. Sebagai hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu dirinci sesuai
dengan waktu yang disediakan. Adapun penutup pidato berisi penegasan kembali
gagasan pokok yang telah dipaparkan dan sajian isi. Selain itu, penutup juga
berisi harapan dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara
yang sedang berlangsung.
B. Presentasi
1.
Pengertian dan Tujuan Presentasi
Ilmiah
Morrisey
& Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi melibatkan penyiapan dan
penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan ringkas,
sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif. Sedangkan Robert M. French
mengatakan bahwa “You are a scientist or you wouldn’t be giving the talk”.
Pandangan itu bisa dijadikan dasar untuk mendefinisikan presentasi ilmiah. Dari
segi pelaku, yang memberikan presentasi ilmiah adalah seorang ilmuwan.
Informasi yang disampaikan tentu adalah yang bersifat ilmiah. Untuk dapat memahami
dengan baik informasi yang disampaikan, yang hadir pun mestinya adalah khalayak
ilmiah (Gafura, 2009).
Presentasi
ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan itu
berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan
intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran
untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan.
Berdasarkan
uraian diatas maka presentasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan berbicara di
hadapan publik untuk mengkomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang
merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek. Sedangkan presentsi
ilmiah adalah presentasi yang disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu
gagasan atau objek ilmiah di hadapan khalayak ilmiah.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam,
misalnya untuk membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi
informasi (biasanya oleh seorang pakar dan peneliti), atau untuk meyakinkan
(biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).
Secara umum tujuan presentasi adalah :
1. Edukasi atau pendidikan
2. Memberikan Informasi
3. Persuasi atau mempengaruhi
2.
Tata Cara Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah akan berhasil jika
penyaji menaati tata cara yang lazim. Adapun tata cara presentasi ilmiah adalah
sebagai berikut:
a. Penyaji perlu memberi informasi kepada
peserta secara memadaiInformasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta
memperoleh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun bahasan presentasi powerpoint.
Jika diperlukan, bahan dapat dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan. Apabila
bahan ditayangkan, harus dipastikan bahwa semua peserta dapat melihat layar dan
dapat membaca tulisan yang disajikan.
b. Penyaji menyajikan bahan dalam waktu
yang tersedia Untuk itu, penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan
menaati panduan yang diberikan oleh moderator.
c. Penyaji menaati etika yang berlaku di
forum ilmiahHal itu karena forum ilmiah merupakan wahana bagi ilmuwan dan
akademisi dari berbagai disiplin ilmu saling asah otak dan hati serta bertukar
berbagai informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil
penelitian. Dalam forum tersebut ada beberapa peran yang dimainkan oleh aktor
yang berbeda, yakni penyaji, pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi.
Semua pihak wajib melakukan tugasnya dan menjaga agar jalannya presentasi
ilmiah dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan main yang telah
ditetapkan.
3.
Persiapan Presentasi Ilmiah
Dalam menyiapkan presentasi,
langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Tentukan butir-butir terpenting bahan
yang dibahas. Penyebutan butir hendaknya tidak boleh terlalu singkat, tetapi
juga tidak boleh terlalu elabratif karena elaborasi akan dilakukan secara lisan
oleh penyaji.
b. Atur butir-butir tersebut agar alur
penyajian runtut dan runut (koheren dan kohesif).
c. Kerangka pikir perlu
diungkapkan/disajikan dalam diagram atau bagan alir untuk menunjukkan alur
penalarannya.
d. Tuliskan semuanya dalam bingkai power
point dengan ukuran huruf atau gambar yang memadai.
e. Pilih rancangan slide yang cocok
(ingat, kontras warna dan animasi sangat penting. Namun, jangan sampai bahwa
terjadi dekorasi lebih menarik daripada butir bahasan).
f. Uji coba tayang untuk memastikan bahwa
semua bahan yang disajikan dalam slide dapat terbaca oleh peserta dalam ruangan
yang tersedia.
g. Cetak bahan dalam slide tersebut untuk
digunakan sebagai pegangan dalam penyajian.
Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang
disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar. Dalam presentasi, sangat
penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh
pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan
item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail
masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap
item/sub bahasa.
C. Diskusi
1.
Pengertian Diskusi
Diskusi adalah salah satu bentuk kegiatan wicara dengan pertukaran
pikiran, gagasan, yang terdiri dari dua orang atau lebih secara lisan untuk
mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Berdiskusi dapat
memperluas pengetahuan dan banyak pengalaman-pengalaman.
Diskusi dengan melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok dimana dalam diskusi
tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut dengan ketua diskusi. Tugas
dari ketua diskusi adalah untuk membuka dan menutup diskusi, membangkitkan
minat para anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat,
serta mengemukakan kesimpulan dari hasil diskusi.
2.
Unsur-Unsur Diskusi
a.
Materi.
b.
Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis,
peserta dan pemakalah/penyaji.
c.
Perlengkapan
3.
Macam - Macam Diskusi
Adapun macam-macam diskusi adalah sebagai berikut...
a. Seminar: Pengertian seminar adalah diskusi yang
digunakan untuk mencari kesepakatan atau kesamaan langkah atau pandangan dalam
menghadapi suatu persoalan yang sifatnya formal, sehingga para pemrasaran menyiakan
kertas kerja atau makalah untuk disajikan. Para peserta diskusi dapat diberi
kesempatan dalam menanggapi ataupun menganggah makalah tersebut. Pada akhirnya
diskusi moderator dapat menyampaikan hasil dari pemikirannya.
b. Sarasehan/Simposium:
Pengertian
Sarasehan/simposium adalah diskusi yang diselenggarakan untuk membahas mengenai
prasaran-prasaran tentang suatu pokok persoalan atau masalah.
c. Diskusi
Panel: Pengertian
diskusi panel adalah diskusi yang digunakan untuk memperluas wawasan terhadap
suatu masalah yang sedang hangat dengan melibatkan beberapa ahli disiplin ilmu
atau profesi untuk bertindak sebagai penulis atau pembicara. Moderator dapat
bertanya langsung kepada panelis untuk menggali pandangan/pendapat. Peserta
diskusi diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi atau menyanggah
pendapat dari panelis yang pada akhirnya diskusi moderator dapat menyajikan
pokok-pokok pikiran hasil diskusi.
d. Konferensi: Pengertian konferensi adalah pertemuan
untuk berunding atau bertukar pendapat terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi bersama.
e. Lokakarya: Pengertian lokakarya adalah diskusi
atau pertemuan para ahli atau pakar dalam membahas suatu masalah yang berada di
bidangnya
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berpidato adalah kegiatan menyampaikan
gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan
aspek-aspek non-kebahasaan yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas
pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu. Presentsi
adalah presentasi yang disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan
atau objek ilmiah di hadapan khalayak ilmiah. Diskusi adalah salah satu bentuk kegiatan wicara dengan
pertukaran pikiran, gagasan, yang terdiri dari dua orang atau lebih secara
lisan untuk mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat.
B. Saran
Tetaplah berusaha melatih dirimu
untuk berbicara di depan umum jangan biarkan rasa malu dan sifat pesimis
menghantui dan mengatur dirimu untuk malas belajar berbicara di depan umum ataupun
di depan orang banyak, kesuksesan seseorang tergantung dari gaya berbicara atau
cara beretorikanya. Jangan pernah katakan tidak bisa karena tidak ada yang
tidak bisa kita lakukan di dunia jika kita berusaha. Karena usaha tidak pernah
berbohong.
|
DAFTAR PUSTAKA
Sumber
google, http://riskynurhikmayani.blogspot.co.id/2013/04/makalah-penyajian-lisan.html di akses tanggal 24 Oktober 2016.
Sumber
google, http://ristyramazani.blogspot.co.id/2013/10/makalah-bahasa-indonesia-presentasi.html di akses tanggal 24 Oktober 2016.
Sumber
google, http://elvensecret.blogspot.co.id/2013/05/cara-presentasi-karya-tulis-ilmiah-dan.html di akses tanggal 24 Oktober 2016.