Makalah PIM (PT.PUPUK ISKANDAR MUDA)
BAB
1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara
agraris yang memiliki sumber alam yang kaya dan tenaga kerja yang
melimpah,sehingga sektor pertanian merupakan prioritas utama yang mendapat
perhatian dari Pemerintahan. Di sisi lain laju pertumbuhan pendududuk yang
terus meningkat membawa kolerasi meningkatnya kebutuhan pangan yang harus
diikuti dengan usaha peningkatan produksi melalui upaya intensifikasi dan
ekstensifikasi di sektor pertanian serta pembangunan pabrik kimia.
Perencanaan pembangunan
pabrik pupuk kimia dipercayakan kepada Biro Perancang Negara (BPN),yang berada
langsung di bawah Perdana Menteri Ir.Juanda dengan Mr.Ali Budiarjo dan Prof.
Otong Kosasih, masing-masing sebagai Dirjendan Wakil Dirjen BPN untuk membuat
rancangan proyek pupuk urea yang dimasukkan dalam Rancangan Pembangunan Lima
Tahun Pertama (1950-1960). Dalam REPELITA Pertama 1956-1960, Badan Perancang
Nasional merencanakan tiga proyek istimewa yaitu :
1
. Proyek Pupuk Urea I
2
. Proyek Besi Baja
3
. Proyek Rayon
Dari ketiga proyek
tersebut diputuskan akan dilaksanakan terlebih dahulu proyek pupuk urea I. Pada
saat kehidupan perekonomian indonesia mengalami masa sulit diawal tahun enam
puluhan dengan tingkat inflasiyang tinggi terutama disebabkan rendahnya suplai
bahan pangan didalam negeri dan terbatasnya sumber dana untuk mengimpor
brang-barang kebutuhan masyarakat, disamping pemerintah kian membatasi impor
beras untuk mecegah krisis neraca pembayaran, maka PIM mulai mencatat
kehadirannya ditengah masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil adalah “bagaimana anailisis pada PT PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM)”
C. Tujuan Penulisan
1.
Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
analisis pada PT PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM).
2.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Manajemen.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
PT Pupuk Iskandar Muda
atau biasa disebut PT PIM adalah anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero)
yang bergerak di bidang industri kimia khususnya memproduksi pupuk urea dan
ammonia.
PT PIM hadir di antara
gemuruh semangat swadaya dan swakarya bangsa di bidang ilmu pengetahuan dan
rekayasa teknologi, dan dengan itu pula PT PIM merupakan pabrik pupuk skala
besar pertama yang dibangun oleh putra-putri bangsa melalui kontraktor nasional
PT Rekayasa Industri pada tahun 1982.
PT PIM berdiri dengan
strategi untuk mencukupi kebutuhan pupuk urea di kawasan Indonesia bahagian
barat yang secara geografis termasuk kawasan pertanian, setelah sebelumnya
kebutuhannya dirintis oleh PT Pusri Palembang. Maka kehadiran PT PIM dapat
memenuhi kebutuhan pupuk untuk petani dan perkebunan yang sangat luas di
wilayah Sumatera bagian utara (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Riau, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat). Posisi PT PIM juga sangat strategis
untuk mengekspor kelebihan produknya ke negara-negara tetangga karena secara
topografis sangat dekat. Dengan memanfaatkan tersedianya cadangan gas alam
besar yang ditemukan di Desa Arun, Kabupaten Aceh Utara serta sumber air yang
mengalir dari pegunungan di Aceh melalui Sungai Peusangan, PT PIM berdiri dengan
kapasitas sama dengan pabrik-pabrik pupuk yang sebelumnya dibangun pemerintah
yaitu 570.000 ton/tahun dan ammonia 386.000 ton/tahun, merupakan pabrik pupuk
urea ke-11 di Indonesia.
Saat ini PT PIM memiliki
2 unit pabrik yang memproduksi urea jenis prill (butiran) dan granule (tablet)
yang masing-masing berkapasitas sama. Kedua jenis urea itu diproyeksikan dapat
mensuplai pupuk nasional setiap tahun dan bahkan dapat mengekspor melalui
fasilitas pelabuhan sendiri.
PT PIM berjarak 274 KM
arah tenggara Banda Aceh atau 335 KM arah barat laut Medan, dapat dijangkau
melalui darat, laut maupun udara. Terletak di kawasan industri Lhokseumawe
tepat di tepi Selat Malaka, salah satu jalur pelayaran terpadat di dunia.
Artinya posisi PT PIM merupakan kawasan prospektif yang sangat menguntungkan
untuk pengembangan bisnis. Apalagi tepat berada di jantung provinsi Aceh yang
memiliki kawasan dan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan dan
perikanan, maka sempurnalah keuntungan posisi PT PIM sebagai perusahaan yang terus
maju dan berkembang di masa depan.
B. Visi Dan Misi
VISI
· Menjadi Perusahaan Pupuk dan Petrokimia yang Kompetitif.
MISI
· Memproduksi dan memasarkan pupuk dan produk
petrokimia dengan efisien.
· Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
· Memberikan nilai tambah kepada stakeholder.
· Berperan aktif menunjang ketahanan pangan.
C. Tata Nilai Perusahaan
SEMANGAT
Yakin berusaha dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan untuk mencapai kejayaan.
Yakin berusaha dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan untuk mencapai kejayaan.
PEDULI PELANGGAN
Mengerti dan melayani melebihi harapan
pelanggan serta memberikan solusi yang terbaik.
INTEGRITAS
Memiliki kejujuran, disiplin, tanggungjawab dan konsisten dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
INTEGRITAS
Memiliki kejujuran, disiplin, tanggungjawab dan konsisten dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
KERJASAMA
Bersatu mencapai tujuan untuk memberikan hasil terbaik dengan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota tim.
Bersatu mencapai tujuan untuk memberikan hasil terbaik dengan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota tim.
EFISIEN
Merencanakan dan melaksanakan aktifitas dengan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang kompetitif.
Merencanakan dan melaksanakan aktifitas dengan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang kompetitif.
D. SWOT
Berdasarkan uraian diatas
PT PUPUK ISKANDAR MUDA, dapat diidentifikasi beberapa faktor – faktor yang
merupakan SWOT (Strength – Weakness – Opportunities – Threats) dari industri
PUPUK. Hasil dari identifikasi dan analisa faktor-faktor SWOT ini akan
dirumuskan menjadi beberapa konsep strategi dalam pengembangan industri
petrokimia sebagai rekomendasi tambahan penyusunan strategi nasional
pengembangan industri petrokimia nasional.
Adapun beberapa faktor
yang diidentifikasi sebagai unsur SWOT dalam industri pupuk nasioanl antara
lain sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan)
· Sarana dan prasarana pendistribusian yang dimiliki oleh
PT PUPUK ISKANDAR MUDA lengkap.
· Posisi strategis untuk mengekspor kelebihan produk ke
negara-negara tetangga.
· Kawasan yang sangat prospektif menguntungkan untuk
pengembangan bisnis.
· Terletak di kawasan industri lhokseumawe, tepat di tepi
Selat Malaka.
· Tepat berada di jantung provinsi Aceh yang memiliki
kawasan dan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.
· Menggunakan teknologi-teknologi canggih.
· Memproduksi pupuk urea jenis drill (butiran) dan granule
(tablet).
· Dapat dijangkau melalui darat, laut dan udara.
· Mempunyai kapasitas sama dengan pabrik lainnya.
2. Weakness
(Kelemahan)
·
Kurangnya perhatian
pemerintah dalam menyuplai gas.
·
Harga gas yang mahal.
·
Protes masyarakat yang
berada di lingkungan pabrik terhadap gangguan pencernaan saat pabrik bemasalah.
·
Persaingan dari
produk-produk PT lainnya.
3. Opportunity
(Peluang)
·
Dapat terus maju
berkembang di masa mendatang.
·
Menjadi perusahaan pupuk
dan petrokimia yang kompetitif.
·
Memenuhi standar mutu dan
berwawasan lingkungan.
·
Berperan aktif dalam
menunjang ketahanan pangan.
·
Memberikan nilai tambahan
kepada stakeholder.
4. Threat (Ancaman)
· Munculnya pesaing – pesaing yang kuat di kawasan
regional/dunia.
· Adanya pembangunan industri petrokimia (terintegrasi
dengan kilang) di Singapura dan Timur Tengah (Qatar & UEA) yang bahan
bakunya murah merupakan kompetitor bagi industri petrokimia hulu dan antara di
Indonesia.
· Perkembangan teknologi proses yang semakin efisien
dan efektif dengan skala dunia.
· Semakin terbatasnya cadangan migas sebagai SDA tidak
terbarukan.
· Munculnya isu keselamatan, kesehatan dan lingkungan
hidup.
· Praktek persaingan tidak sehat, baik melalui instrumen
tarif dan non tarif.
· Adanya serbuan produk industri petrokimia hilir dari Cina
yang harganya lebih murah.
· Daya tarik investasi industri petrokimia di kawasan
regional lebih kondusif, terutama dalam bidang infrastruktur.
· Tidak stabilnya iklim politik di Indonesia turut
mempengaruhi kebijakan pemerintah.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT
Pupuk Iskandar Muda atau biasa disebut PT PIM adalah anak perusahaan PT Pupuk
Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang industri kimia khususnya
memproduksi pupuk urea dan ammonia.
Dalam
membangun konsep integrasi industri petrokimia berbasis klaster adalah sangat
penting untuk memperhatikan karakteristik dan sifat dasar dari industri.
Pengembangan industri petrokimia hulu perlu dipelopori oleh pemerintah atau
melalui kerjasama antara pemerintah dengan swasta. Peran pemerintah menjadi lebih penting sebab pemerintah
dituntut mampu mengarahkan integrasi industri secara tepat agar tidak menjurus
pada “ negative concentration ” dalam bentuk monopoli, distorsi pasar, dan
ketimpangan wilayah.
B. Saran
1.
Peningkatan kerjasama dan koneksi dengan pihak lain sangat
dibutuhkan.
2.
Semakin menambah modal dan investor baru.
3.
Melakukan terobosan baru agar tetap exist menjadi perusahaan
besar agar tidak mudah tersaingi oleh perusahaan lain.
DAFTAR
PUSTAKA