Makalah Dampak Positif dan Negatif penggunaan HP Bagi Pelajar
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan untuk
melihat masa depan. Dengan akal pikirannya manusia mengembangkan ilmu
pengetahuan dan menciptakan teknologi yang diingininya. Oleh sebab itu, antara
ilmu dan teknologi saling berkaitan erat karena tanpa ilmu tidak ada penerapan
baru untuk teknologi dan tanpa teknologi tidak ada yang akan menikmati penemuan
ilmu.
Dewasa ini, perkembangan dan
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya.
Berkat perkembangan dari kemajuan IPTEK, manusia dapat menciptakan alat-alat
serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan
hidupnya tersedia berbagai kemudahan yang memungkinkan kegiatannya lebih
efektif serta efisien.
Namun demikian,
dengan perkembangan dan kemajuan IPTEK pun disatu sisi kita merasa gembira
karena kita dapat mengakses informasi dalam waktu yang relatif singkat dengan
biaya yang murah, tetapi disisi lain sangat memerihatinkan karena kemajuan
IPTEK semacam ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda kita
khususnya para pelajar lebih-lebih bilamana tidak diimbangi dengan pembinaa di
bidang IMTAQ baik oleh para guru, orang tua, masyarakat, serta pelajar itu
sendiri. Sebagai contoh; dengan adanya perkembangan dan kemajuan IPTEK yang
sedemikian canggih di bidang telekomunikasi khususnya handphone. Dengan
handphone yang melalui fitur-fitur lengkap membuat pelajar mampu mengakses
informasi yang ada di seluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat
dan hampir bersamaan serta dengan biaya yang relatif murah sehingga dapat
membantu sisa dalam mengakses informasi yang berhubungan dengan materi- materi
pembelajaran yang diberikan di sekolah alhasil prestasi belajar pelajar dapat
meningkat. Namun di lain pihak, handphone pun dapat menimbulakan dampak negatif
terhadap prestasi belajar pelajar. Hal ini dikarenakan penyalahgunaan
penggunaan handphone oleh para pelajar sehingga handphone juga dapat membuat
prestasi sebagian pelajar menurun. Oleh dari itu saya membuat karya tulis ini.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1.
Apa saja tugas-tugas bagi pelajar?
2.
Apa saja dampak positif penggunaan handphone bagi pelajar ?
3.
Apa saja dampak negatif penggunaan handphone bagi pelajar ?
4.
Apa saja upaya yang harus
dilakukan agar pelajar tidak salah dalam memanfaatkan handphone ?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui tugas-tugas bagi pelajar.
2.
Untuk mengetahui dampak positif penggunaan handphone bagi
pelajar.
3.
Untuk mengetahui dampak negatif penggunaan handphone bagi
pelajar.
4.
Untuk memberikan upaya yang harus dilakukan agar pelajar tidak salah dalam memanfaatkan
handphone.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengetian Handphone
Telepon
genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga
konvesional namun dapat dibawa kemana-mana ( portable ) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).
Generasi
pertama system selular Analog yaitu AMPS ( Advance Mobile Phone Service ).
Versi dari AMPS dikenal sebagai Narrowband Advance Mobile Phone Service ( NAMPS
) yang menggabungkan teknologi digital, sehingga system ini dapat digunakan
untuk membawa tiga kali lebih besar kapasitas pada setiap panggilan versinya.
Pada tahun 1981 muncul NMT ( Nordic Mobile Telephone System ). Pada tahun 1982
muncullah GSM ( Global System For Mobile Communination ).
Pada
tahun 1990 jaringan Amerika Utara bergabung membentuk standarisasi IS-54B
dimana standarisasi ini adalah yang pertama kali menggunakan dual mode seluler
berdasarkan teknik penyebaran spectrum untuk meningkatkan kapasitas yang
disebut IS-95. Dengan menggunakan protocol AMPS sebagai defaultnya, akan tetapi
mempunyai cara kerja SEC. Normal yang berbeda dengan analaog selular serta
lebih canggih dibanding IS-54.
Pada
awalnya disebutkan bahwa yang menggunakan teknologi sistem Code Division
Multiple Access ( CDMA ) secara digital akan meningkatkan kapasitas hingga 10
sampai 20 kali pada sistem selularnya. Meskipun konsep tersebut mengedankan hal
inilah yang menjadikan sistem berdasarkan CDMA menjadi metode transmisi pilihan
pada pemasangan-pemasangan baru di atas sistem CDMA. Indonesia mempunyai dua
jaringan telepon nirkabel yaitu GSM dan CDMA tetapi sekarang ada era generasi
baru Handphone yaitu era generasi ke-3 ( 3G ). Dimana generasi ini telah merambah
ke layanan internet secara wireless.
B. Dampak Positif
Penggunaan Handphone Bagi Remaja
1.
Mempermudah komunikasi (Melakukan komunikasi dengan orang
tua).
2.
Peran ini memang vital terutama bagi siswa yang relatif jauh
rumahnya dari sekolah dan ada kendala transportasi. Untuk itu peranan HP sangat
penting sekali untuk memastikan kapan dan kapan jemputan diperlukan.
3.
Mencari informasi IPTEK lewat internet, hal ini dimungkinkan
dengan penemuan seri HP canggih generasi 3G yang memberikan kesempatan penggunanya
untuk browsing internet lewat Handphone.
4.
Memperluas jaringan persahabatan dengan mengakses jejaring
sosial yang bisa kita dapatkan dengan mendownload aplikasi java yang sesuai
dengan handphone kita.
5.
Mempermudah kegiatan belajar, handphone yang dilengkapi
feature seperti Document Viewer dapat membantu pelajar dalam mempelajari materi
dalam bentuk ebook atau pdf secara portable dengan mudah.
6.
Membantu pelajar untuk berlatih English conversation dengan
format Mp3 atau Mp4.
7.
Menghilangkan kepenatan pelajar setelah belajar dengan
mendengarkan music dengan feature Mp3 player atau radio Fm*.
C. Dampak Negatif
Penggunaan Handphone Bagi Remaja
Dampak penggunaan HP terhadap pelajar
itu sangat membahayakan jika digunakan dengan maksud yang tidak jelas dan dapat
merugikan baik diri sendiri maupun orangtua. Guru juga sangat dirugikan oleh
HP. HP dapat menghambat pemberian pelajaran kepada para pelajarnya. Dampak
negatif yang ditimbulkan oleh HP :
1. Konsentrasi belajar menurun
Konsentrasi terhadap pelajaran menjadi
berkurang karena lebih mementingkan HP mereka yang digunkan untuk ber-sms sama
teman maupun membalas sms dari teman. Terlebih lagi sekolah yang memiliki
pengawasan yang kurang ketat sehingga para siswa memiliki waktu luang untuk
ber-sms. Waktu belajar pun banyak digunakan untuk bermain handphone ataupun
bersmsan, selain itu waktu malam hari yang biasanya dahulu digunakan para
pelajar untuk belajar sekarang malah digunakan telepon-teleponan dan bersmsan.
Bermain game
saat guru menjelaskan pelajaran merupakan bukti nyata bahwa HP mudah mengalihkan perhatian
peserta didik terhadap pelajaran.
2. Mengganggu
Perkembangan Anak :
a. Fitur-fitur yang tersedia di HP seperti
: kamera, games, gambar, dan fasilitas yang lain, mudah mengalihkan perhatian
siswa dalam menerima pelajaran di sekolah (kelas).
b. Siswa mudah disibukkan dengan
memanggil/ menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari
keluarga mereka sendiri.
c. Lebih parah lagi dengan HP dapat untuk
melakukan kecurangan dalam ulangan.
d. Dengan HP peserta didik dapat mudah
mengirim/ menerima baik tulisan maupun gambar yang tidak senonoh dan tidak
selayaknya dikonsumsi pelajar tingkat SMP. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka
peserta didik akan dewasa sebelum waktunya, dan peserta didik yang kita hadapi
merupakan peserta didik yang taat dan patuh pada permainan teknologi HP.
3. Pengeluaran menjadi bertambah / boros
Dengan anggaran orang tua yang serba
minim para siswa memaksa orang tuanya untuk dapat dibelikan HP. Belum lagi para
pelajar setelah itu harus meminta uang kepada orangtua untuk membeli pulsa
setip bulan bahkan setiap hari. Apalagi dengan canggihnya handphone-handphone
zaman sekarang yang bisa dengan mudahnya berselancar di dunia maya itu pun
berpengaruh dengan pengeluaran yang menjadi bertambah Dari yang biasanya habis
pulsa lima puluh ribu perbulan menjadi lebih dari seratus ribu rupiah agar bisa
menikmati akses internet dan akses jejaring sosial tanpa batas pemakaian. Hp
yang dipakai pun semakin canggih dan semakin sering diisi baterainya sehingga
akan lebih boros listrik.
Kebanyakan pelajar sekarang itu tidak
mempunyai buku dengan alasan tidak punya uang, tetapi dibalik itu kalau urusan
“ membeli pulsa “ tidak ada kata : “ tidak punya uang “
4. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap
dan perilaku siswa.
Jika tidak ada kontrol dari guru dan
orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung
unsur pornografi. Ini adalah akibat yang paling berbahaya dalam penggunaan HP oleh
para pelajar. Mereka menggunakan HP dengan tujuan yang menyimpang contohnya
seperti mengisi video porno kedalam HP dan menggunakan kata-kata yang tidak
senonoh.
5. Rawan
terhadap tindak kejahatan.
Pelajar merupakan salah satu target
utama dari pada penjahat. Apalagi handphone merupakan perangkat yang mudah
dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng handphone bisa-bisa dikuntit maling
yang mengincar handphonenya.
6. Membentuk sifat hedonisme pada anak/
pelajar
Ketika keluar gadget terbaru yang lebih
canggih, mereka pun merengek-rengek meminta kepada orang tua, padahal mereka
sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara
menyeluruh.
D. Upaya yang
Harus Dilakukan agar Pelajar Tidak Salah dalam Memanfaatkan Handphone
Jika ditilik dari dampak yang
ditimbulkan maka diperlukan perhatian secara seksama dari berbagai pihak yang
terkait baik dari orang tua, guru, dan lingkungan karena jika dibiarkan secara
berlarut-larut maka kondisi semacam ini justru menimbulkan kerugian yang cukup
besar baik pada pelajar tersebut, orang tua, masyarakat maupun negara. Untuk
itulah, diperlukan upaya yang mungkin dapat diterapkan anatra lain:
1. Profesionalisme
guru di dalam pembelajaran
Profesionalitas guru sangat berperan
dalam proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan karena kemampuan guru dalam
mengelolah kelas serta menyampaikan materi-materi pembelajaran dengan
menggunakan teknik-teknik, pembelajaran tidak membosankan pelajar sehingga
pelajar menjadi antusias dalam mengikuti materi-materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Dengan demikian, dapat meningkatkan prestasi belajar
pelajar.
2. Adanya
pelarangan penggunaan handphone pada waktu-waktu tertentu
Pelarangan pemakaian handphone pada
saat proses belajar mengajar sedang berlangsung sangatlah efektif karena
pelajar tidak dapat dengan leluasa tukar menukar jawaban bilamana guru
memberikan quiz alhasil pelajar mempunyai kesadaran untuk meningkatkan kualitas
dirinya melalui proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
3.
Peran serta orang tua dan masyarakat
Kepedulian orang tua dan masyarakat
pada aktivitas anak-anaknya di luar lingkungan sekolah sangat memengaruhi
pembentukan mentalitas anak. Hal ini perlu dicermati karena keberadaan anak di
lingkungan sekolah. Sehubungan dengan itu, perlu kiranya di jalin hubungan
kerjasama yang harmonis dengan pihak keluarga dan masyarakat sekitar sehingga
pelajar dengan penuh kesadaran tidak mengakses gambar-gambar yang berbau
pornografi yang akhirnya dapat merusak mentalitas dari pelajar tersebut.
4.
Kesadaran dari setiap pelajar
Timbulnya kesadaran dari setiap
pelajar untuk memiliki handphone untuk hal-hal yang bersifat positif bukan
untuk berlomba-lomba memiliki handphone yang bermerk demi meningkatkan status
sosial pelajar sehingga timbul hal-hal yang tidak diinginakan seperti pencurian
handphone di lingkungan sekolah yang dapat meresahkan lingkungan sekolah dan
pelajar itu sendiri.
5.
Pengetahuan pelajar tentang efek penggunaan handphone
Adanya pengetahuan pelajar mengenai
efek penggunaan handphone sangat membantu setiap pelajar dalam menggunakan
handphone. Hal ini dikarenakan semakin sering pelajar menggunakan handphone
untuk hal-hal yang kurang bermanfaat maka radiasi yang dipancarkan oleh
handphone ke dalam tubuh semakin meningkat dan dapat menyebabkan
perubahan-perubahan pada tubuh mulai dari tingkat molekuler, susunan
atom-atomnya bahkan sampai pada perubahan sistem yang ada pada tubuh seperti
sistem hormonal, enzim dan metabolism tubuh sampai perubahan struktur DNA.
Untuk tingkat molekuler misalnya dapat menimbulkan gangguan pada sistem syaraf
pusat, gangguan pada pengaturan fungsi kelenjar buntu oleh syaraf dan perubahan
permeabilitas pembuluh darah yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan dan
berdampak pada prestasi belajar pelajar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Handphone
merupakan salah satu dari produk iptek yang canggih dewasa ini. Hal ini
dikarenakan handphone mampu mengakses informasi yang ada di seluruh penjuru
dunia dalam waktu yang relatif singkat dan hampir bersamaan serta biaya yang
relatif murah. handphone dapat menimbulkan dampak positif dan negatif terhada
prestasi belajar siswa. Upaya yang mungkin dapat diterapkan terhadap dampak
negatif yang ditimbulkan handphone antara lain yaitu profesionalisme guru di
dalam pembelajaran, adanya pelarangan penggunaan handphone ketika proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung, peran serta orang tua dan masyarakat
sangat membantu perkembangan prestasi belajar siswa. kesadaran dari setiap
siswa mengenai manfaat penggunaan handphone dan efek penggunaan handphone
yang dapat menunjang prestasi belajar siswa.
B.
Saran
1.
Tidak perlulah seorang pelajar
menggunakan handphone yang memiliki fitur-fitur yang berlebihan
karena dapat mengganggu konsentrasi belajar.
2.
Gunakan handphone seperlu
mungkin (SMS atau telephone) guna menghindari dampak negatif dari penggunaan
handphone.
3.
Manfaatkan
fasilitas handphone untuk kegiatan sekolah, seperti browsing,
pemotretan (bila dibutuhkan). Mematuhi kebijakan sekolah dimana pada saat jam
pelajaran berlangsung, siswa dilarang mengoperasikan handphone.
4.
Perlu penegasan terhadap siswa atau
pelajar dalam penggunaan handpone, baik dari guru maupun orang tua di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2288567-pengertian-siswa/
http://p3laj4r.blogspot.com/2012/04/dampak-handphone-terhadap-prestasi.html
http://teknologi-mu.blogspot.com/2012/09/sejarah-handphone-dan-perkembang
annya.html
http://www.anneahira.com/sejarah-handphone.htm
Nur
Ibrahim, Rohmat. Terampil Berkomputer Teknologi Informasi dan Komunikasi
Untuk Kelas VII SMP/MTs. Jakarta. Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan
Nasional