Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah cabang ilmu
pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam yang tidak hiddup atau
materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi yang
menyertainya. Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan,
dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan
lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan
kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya.
Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan
bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan
praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan
digunakan .
Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja
dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang
bersifat luka permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam yang dapat
menyebabkan penyakit kronis maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas –
fasilitas dan peralatan penunjang Praktikum yang sangat mahal harganya. Semua
kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya dapat dihindari
dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui dan selalu mengikuti prosedur
kerja yang aman di laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja
difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Fisika dan
Perlunya Mempelajari Fisika
1. Penertian Fisika
Fisika adalah cabang ilmu
pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam yang tidak hiddup atau
materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi yang
menyertainya. Fisika sering disebut sebagai ilmu paling mendasar karena setiap
ilmu alam lainnya yaitu biologi, kimia, geologi, dan lain-lain mempelajari
jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Fisiks jugs berkaitan
erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan
dalam notasi matematis. Matematika yang digunakan dalam ilmu fisika biasanya
lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. ada
wilayah luas penelitian yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni
fisika matematis yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
2. Hakikat ilmu
Fisika
Sains adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis. Fisika
sebagai salah satu cabang dari sains merupakan ilmu pengetahuan yang
memepelajari materi dan energy serta interaksi antara keduanya. Hakikat fisika
adalah Fisika sebagai produk (a body knowledge), sikap (a way of
thingking), dan proses (a way of investigating).
3.
Fisika sebagai Produk
Produk yang dimaksud dalam fisika adalah
kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus,
teori dan model.
4. Fisika sebagai Proses
Semua jenis produk dihasilkan setelah kita
mempelajari gejala alam yang melibatkan materi,energy dan interaksinya melalui
serangkaian proses. Proses tersebut meliputi langkah-langkah pengamatan,
perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, analisis data, dan
penarikan kesimpulan.
5. Fisika sebagai Sikap
Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap
ilmiah yang baik, antara lain rasa ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti,
objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau mendengarkan pendapat orang
lain.
B. Ruang Lingkup
Fisika
1. Fisika Pada Yunani
Pada bangsa Yunani, seperti
juga pada bangsa-bangsa sekitarnya, terdapat suatu mitologi yang kaya serta
luas. Mitologi ini dapat dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat,
karena mite-mite sudah merupakan percobaan untuk mengerti. Mite-mite sudah
memberi jawaban atas pertanyaan yang hidup dalam hati manusia: dari mana dunia
kita? Dari mana kejadian dalam alam? Apa sebab matahari terbit, lalu terbenam
lagi? Melalui mite-mite, manusia mencari keterangan tentang asal usul alam
semesta dan tentang kejadian-kejadian yang berlangsung di dalamnya. Mite jenis
pertama yang mencari keterangan tentang asal usul alam semesta sendiri biasanya
disebut mite kosmogonis, sedangkan mite jenis kedua yang mencari keterangan
tentang asal usul serta sifat kejadian dalam alam semesta disebut mite
kosmologis. Khusus pada bangsa Yunani ialah mereka mengadakan beberapa usaha
untuk menyusun mite-mite yang diceritakan oleh rakyat menjadi suatu keseluruhan
yang sistematis. Dalam usaha itu sudah tampaklah sifat rasional bangsa Yunani.
Karena dengan mencari suatu keseluruhan yang sistematis, mereka sudah
menyatakan keinginan untuk mengerti hubungan mite-mite satu sama lain dan
menyingkirkan mite yang tidak dapat dicocokkan dengan mite lain.
2. Fisika Pada Masa Modern
Fisika modern adalah suatu upaya
untuk memahami segala proses inti interaksi materi yang mempergunakan
perangkat-perangkat sains dan rekayasa. Fisika modern mengimplikasi bahwa
penjelasan dari abad ke-19 terhadap suatu fenomena tidaklah cukup untuk
menjelaskan alam yang teramati oleh perangkat-perangkat modern. Fisika modern
pada umumnya menganggap bahwa penjelasan konsisten terhada
pengamatan-pengamatan ini akan menggabungkan unsur-unsur mekanika kuantum dan
relativitas.
Fenomena pada kecepatan yang lambat
dan jarak yang jauh biasanya tercakupi oleh fisika klasik. Fisika modern
seringkali melibatkan kondisi-kondisi ekstrem; pada praktiknya, efek-efek
kuantum biasanya melibatkan jarak yang sebanding dengan ukuran atom (kira-kira
10−9 m), sedangkan efek-efek relativistik biasanya melibatkan kecepatan yang
sebanding dengan laju cahaya (kira-kira 108 m/s).
C. Hubungan fisika dengan Ilmu lainnya
1. Hubungan Fisika dan Teknologi
Beberapa bidang
fisika digunakan dalam teknologi. Teknologi adalah aplikasi sains; dan itu
termasuk pembangunan jalan, komunikasi, penerbangan dan teknologi medis, antara
lain. Pemindai ultrasound, tabung sinar-X, dan stetoskop yang digunakan di
rumah sakit adalah contoh penerapan fisika dalam teknologi medis.
2. Hubungan fisika dengan kimia
Ilmu yang mungkin
paling dipengaruhi oleh fisika adalah kimia. Secara historis, hari-hari awal
kimia hampir seluruhnya berhubungan dengan apa yang sekarang kita sebut kimia
anorganik, kimia zat yang tidak terkait dengan makhluk hidup. Analisis yang
cukup diperlukan untuk menemukan keberadaan banyak elemen dan hubungan mereka —
bagaimana mereka membuat berbagai senyawa yang relatif sederhana yang ditemukan
di bebatuan, bumi, dll. Kimia awal ini sangat penting untuk fisika. Interaksi
antara dua ilmu itu sangat hebat karena teori atom dibuktikan sebagian besar
oleh eksperimen dalam kimia.
Teori kimia, yaitu,
dari reaksi itu sendiri, dirangkum untuk sebagian besar dalam bagan periodik
Mendeleev, yang memunculkan banyak hubungan aneh di antara berbagai elemen, dan
itu adalah kumpulan aturan tentang substansi mana yang dikombinasikan dengan
3. Hubungan fisika dengan astronomi
Astronomi lebih tua
dari fisika. Faktanya, ia memulai fisika dengan menunjukkan kesederhanaan yang
indah dari gerakan bintang dan planet, yang pemahamannya adalah awal dari
fisika. Tetapi penemuan yang paling luar biasa dalam semua astronomi adalah
bahwa bintang-bintang terbuat dari atom-atom yang sama seperti yang ada di
bumi.1 Bagaimana ini dilakukan? Atom membebaskan cahaya yang memiliki frekuensi
tertentu, sesuatu seperti timbre alat musik, yang memiliki nada atau frekuensi
suara tertentu.
Ketika kita sedang
mendengarkan beberapa nada yang berbeda kita dapat membedakan mereka, tetapi
ketika kita melihat dengan mata kita pada campuran warna, kita tidak dapat
mengatakan bagian-bagian dari mana itu dibuat, karena mata tidak sedekat
telinga dalam hal ini. koneksi. Namun, dengan spektroskop kita dapat
menganalisis frekuensi dari gelombang cahaya dan dengan cara ini kita dapat
melihat sangat banyak atom yang berada di bintang yang berbeda. Faktanya, dua
unsur kimia ditemukan pada bintang sebelum mereka ditemukan di bumi. Helium
ditemukan di matahari, dari mana namanya, dan technetium ditemukan di
bintang-bintang keren tertentu. Ini, tentu saja, memungkinkan kita untuk
membuat kemajuan dalam memahami bintang-bintang, karena mereka terbuat dari
jenis atom yang sama yang ada di bumi.
4. Hubungan fisika dengan biologi
Ada hubungan awal
yang menarik antara fisika dan biologi di mana biologi membantu fisika dalam
penemuan konservasi energi, yang pertama kali ditunjukkan oleh Mayer sehubungan
dengan jumlah panas yang diambil dan diberikan oleh makhluk hidup.
Jika kita melihat proses biologi hewan hidup lebih dekat,
kita melihat banyak fenomena fisik: sirkulasi darah, pompa, tekanan, dll. Ada
saraf: kita tahu apa yang terjadi ketika kita menginjak batu tajam, dan itu
entah bagaimana informasi lain pergi dari kaki ke atas. Sangat menarik
bagaimana itu terjadi. Dalam penelitian mereka tentang saraf, para ahli biologi
telah sampai pada kesimpulan bahwa saraf adalah tabung yang sangat halus dengan
dinding kompleks yang sangat tipis; melalui dinding ini pompa sel ion,
sehingga ada ion positif pada ion luar dan negatif di bagian dalam, seperti
sebuah kapasitor.
D. Metode ilmiah
1. Pegertian
Metode ilmiah adalah proses keilmuan
untuk mendapatkan pengetahuan secara sistematis melalui bukti fisis. Pada ilmu
fisika, metode ilmiah memastikan didapatkannya suatu kesimpulan yang didukung
oleh bukti-bukti dan tersusun secara sistematis. Jika tidak dilakukan metode
ilmiah maka eksperimen-eksperimen yang dilakukan akan meragukan dan tidak dapat
ditetapkan hukum atau rumus yang jelas akan terjadinya suatu fenomena fisis.
2. Langkah-Langkah
Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah)
yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langhkah berikut.
a. Observasi Awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan , langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman berbagai sumber ilmu pengetahuan, dan berkonsultasi dengan ahli yang sesuai
1.
Gunakan semua referensi (buku, jurnal, majalah, koran,
internet, interview, dan lainnya).
2.
Kumpulkan informasi dari ahli (instrukutur, peneliti,
insinyur, dan lainnya).
3.
Lakukan
eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik
b. Mengidentifikasi Masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pernyataan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pertanyaan bukan jawaban YA atau TDAK. Sebagai contoh : Bagaimana cara menyimpan energi surya dirumah?
1.
Batasi permasalahan
seperlunya agar tidak terlalu luas
2.
Pilih pemasalahan yang
penting dan menarik untuk diteliti
3.
Pilih permasalahan yang dapat
diselesaikan secara eksperimen
c. Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
Hipotesis
merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang
diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum
penelitian yang seksama atas topik ilmiah dilakukan. Oleh karena itu kebenaran
hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. perlu
diingatkan bahwa jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak
benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah
d. Melakukan Ekperimen
Ekperimen
dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan
semua variabel , yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis
variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu varibel bebas, variabel
terikat dan variabel kontrol.
Variabel bebas merupakan vaariabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
Variabel bebas merupakan vaariabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
D. Keselamatan kerja di laboratorium
1. Syarat Laboratorium Yang Baik
§ Kelengkapan
alat keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis).
§ Ruangan
laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses keluar masuk
uData yang stabil, sirkulasi uData segar yang masuk dan keluar ruangan harus
diperhatikan dengan baik. Semakin banyak sirkulasi uData, maka kondisi
laboratorium juga akan sehat.
§ Ruangan
laboratorium harus ditata dengan rapi, penempatan bahan kimia dan peralatan
percobaan harus ditata dengan rapi supaya mudah untuk mencarinya. Bila perlu,
berikan denah atau panduan penempatan bahan kimia di rak supaya semakin
memudahkan untuk mencari bahan kimia tersebut.
§ Alat
keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik dan siap
pakai.
§ Laboratorium
harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya memiliki 2
pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.
§ Bahan kimia
yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan dipisahkan dua bahan kimia
yang menimbulkan ledakan bila bereaksi.
2. Tata tertib keselamatan kerja
Tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai
berikut :
1. Dilarang
mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa
seizin petugas laboratorium.
2. Orang yang
tidak berkepentingan dilarang masuk ke lab. Hal ini untuk mencegah hal-hak yang
tidak diinginkan.
3. Gunakan alat
dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
4. Jangan
melakukan praktikum sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia,
alat-alat dan cara pemakaiannya.
5. Bertanyalah
jika anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
6. Mengenali semua
jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan
saat terjadi kecelakaan kerja.
7. Pakailah jas
laboratorium saat bekerja di laboratorium.
8. Harus mengetahu
cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator
dan alat keselamatan kerja lainnya.
9. Jika terjadi
kerusakan atau kecelakaan sebaiknya segera melaporkannya ke petugas
laboratorium.
10. Berhati-hatilah
bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan
mudah terbakar.
11. Setiap pekerja
di laboratorium harus mengetahui cara pemberian pertolongan pertama pada
kecelakaan.
12. Buanglah sampah
pada tempatnya.
13. Usahakan untuk
tidak sendirian si ruang laboratorium supaya bila terjadi kecelakaan dapat
dibantu dengan segera.
14. Jangan
bermain-main didalam ruangan laboratorium.
15. Lakukan latihan
keselamatan kerja secara periodik.
16. Dilarang
merokok, makan, dan minum di laboratorium
3. Simbol
Keselamatan Kerja
Gambar diatas adalah simbol-simbol yang umumnya
ada di laboratorium. Simbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya Anda
mengetahui bahaya yang ada pada suatu benda atau zat kimia. Berikut adalah
penjelasan simbol-simbol tersebut.
a.
Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan
itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau
dapat menggigit dan mencakar Anda.
b.
Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari
benda-benda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat
melukai Anda.
c.
Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan
Anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau
menyala.
d.
Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang
mudah pecah. BIasanya berupa gelas kimia.
e.
Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan
kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi.
f.
Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari
benda-benda yang mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakannya supaya
tidak tersengat listrik.
g.
Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari
benda-benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau
pelindung wajah sebelum menggunakan bahan tersebut.
h.
Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar.
Contohnya adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus.
i.
Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan
tersebut bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS. Contohnya
adalah tempat pembuangan jarum suntik.
j.
Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar
laser.
k.
Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda
radioaktif. Benda ini dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama
maka akan menyebabkan kanker.
l.
Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang
mudah meledak. Jauhkan benda tersebut dari api.
4.
Prosedur Penyelamatan kerja Labolatorium
Di dalam ruang
laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja supaya saat
terjadi kecelakaan atau darurat bisa diatasi dengan cepat. Berikut alat-alat
keselamatan kerja yang ada di laboratorium :
a.
Pemadam kebakaran
b.
Eye washer
c.
Water shower
d.
Kotak P3K
e.
Jas Lab
f.
Peralatan Pembersih
g.
Obat-obatan
h.
Kapas
i.
Plater pembalut
j.
Aturan-Aturan Keselamatan Kerja
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis. Fisika sebagai salah
satu cabang dari sains merupakan ilmu pengetahuan yang memepelajari materi dan
energy serta interaksi antara keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fkg.unair.ac.id/filer/buku%20pedmn%20K3PSTKG.pdf
https://www.academia.edu/5609829/LIMBAH_LABORATORIUM